Terminal dan Blok-M Mall Diambang Kehancuran?

Bagi yang pernah setiap hari melintasi Terminal Blok M dan juga berjalan melalui Bllok M Mal di bawahnya di era 1990 hingga 2000-an, pasti akan merasa sedih. Atau setidaknya masygul.

Dulu, kawasan ini yang diresmikan pada 3 Oktober 1992 oleh Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto, sangat-sangat ramai. Untuk berjalan pun susah, harus adu sikut dan berkelat-kelit, ya menghindari pejalan kaki yang lain, juga waspada terhadap tangan-tangan jahil dan juga copet.

Blok M Mal dulu menjadi pusat kawula muda untuk nongkrong. Ada yang sekadar ngobrol, ada pula yang niat belanja. Harga di sini murah-murah dengan barang berlabel, tentu saja kualitas KW. Tapi walau demikian cukup bagus dan tahan lama.

Tapi itu semua sekarang hanya tinggal kenangan. Terminal Blok M dan Mal di bawahnya saat ini seperti orang yang sekarat menunggu ajal. Entah sampai kapan para pedagang bisa terus bertahan di situ. Yang jelas, jika Pemprov DKI dan instansi terkait tidak segera turun tangan membenahinya, tak mustahil dalam waktu tak lama lagi kawasan yang pernah jadi proyek percontohan itu tinggal menjadi nama tanpa wujud.

Dengan adanya proyek pembangunan Taman Literasi di dekat kawasan ini, juga jalur MRT dan Simpang CSW yang sudah bagus, mudah-mudahan saja juga turut menular ke Terminal Blok M dan juga Blok M Mal di bawahnya. Doakan saja. []