Lembaga Administrasi Negara (LAN) berinisiatif akan meneliti pelaksanaan cuti bersama perayaan Idul Fitri agar kebijakan ke depan lebih baik lagi.
"LAN tugasnya melakukan penelitian. Nanti diteliti dulu, baru bisa beri jawaban pasti, "kata Kepala LAN Sunarno usai pembukaan Pendidikan dan Latihan Pemimpin Tingkat I LAN, di Jakarta, Selasa (23/10).
Menurutnya, penelitian didasarkan pada bukti-bukti empirik pelaksanaan cuti bersama sebelumnya, dan juga pendapat-pendapat mengenai pelaksanaan kebijakan tersebut, termasuk pendapat mengenai kebijakan yang harus diambil di masa depan.
"Penelitian itu akan menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menko Kesra, karena yang menandatangani kebijakan itu adalah Menpan, Menko Kesra dan Menteri Agama, "ujarnya.
Lebih lanjut Sunarno menyatakan, hasil penelitian yang merupakan inisiatif LAN itu, diperkirakan baru akan selesai tahun depan, sehingga sudah dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan selanjutnya.
Ia menambahkan, apabila mengacu aturan di negara maju, maka cuti bersama hanya dilakukan empat hari. Ketika libur jatuh pada Sabtu dan Minggu, maka akan diganti pada Senin dan Selasa. Sehingga cuti bersama untuk memperingati Idul Fitri1428 H lalu, seharusnya hanya empat hari, yakni Jumat (12/10), Rabu (17/10), Kamis (18/10) dan Jumat (19/10), karena waktu cuti yang diberlakukan oleh pemerintah itu sebenarnya terlalu panjang.
Sebelumnya, Ketua DPR Agung Laksono, mengharapkan pemerintah meninjau ulang kebijakan cuti bersama, terutama menyangkut lama waktunya, karena cuti bersama yang berlangsung beberapa hari menimbulkan keluhan dari sejumlah pihak, khususnya kalangan industri.
"Di negara lain, cuti bersama tidak lebih dari empat hari. Kita sampai 10 hari, mungkin libur bersama paling panjang di dunia, " kata Agung Laksono, di Gedung DPR, Jakarta.
Agung menyatakan, kekhawatirannya dengan kebijakan pemerintah mengenai cuti bersama yang lamanya sampai 10 hari, apabila tidak diikuti dengan upaya mendorong etos kerja di kalangan PNS. Akibatnya, cuti bersama justru bisa kontraproduktif dengan upaya mendorong peningkatan produktivitas nasional.(novel)