Pernyataan Calon Wakil Gubernur Basuki T Purnama yang mengatakan kitab suci hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, sehingga lebih tepat untuk patuh kepada kitab konstitusi mendapat kritikan keras. Ahok yang berpasangan dengan Joko Widodo ini, dinilai tidak menghormati umat bergama. Karena bagaimanapun, umat bergama akan patuh pada ayat-ayat kitab suci bukan pada ayat-ayat konstitusi.
“Ahok harus minta maaf, ini jelas melecahkan umat beragama, bukan hanya umat Islam. Tapi umat agama yang lain. Ahok tidak pantas untuk jadi pemimpin,” kata Ketua Umum Forum Mahasiswa Daerah (Formada), Faris Ismu Amir, dalam pesan elektroniknya kepada wartawan, Kamis (5/7/2012).
Faris menambahkan, jika calon wakil gubernur nomor urut tiga ini tak meminta maaf, jangan harap bisa dipilih oleh warga Jakarta. “Joko Widodo tentu akan menerima getah dari pernyataan Ahok tersebut. Warga Jakarta cerdas, tentu tidak akan memilih pemimpin yang tidak bisa memahami apa yang menjadi panutan warga,” tandasnya.
Sementara mantan Ketua KNPI DKI Jakarta, Arif Rahman mengatakan apa yang disampaikan oleh Cawagub Ahok, bahwa negara harus lebih patuh pada ayat konstitusi daripada ayat suci merupakan suatu hal yang kerdil dan dangkal.
Pasangan yang akan menjadi pemimpin di kota besar seperti Jakarta seharusnya hal seperti itu tidak usah di wacanakan ke publik karena semua tahu bahwa hal tesebut merupakan ranah kenegaraan dan ranah pribadi orang per orang.
“Kalau mereka memahami esensi dari konstitusi akan ada pemahaman nilai spiritualitas dari konstitusi yang sudah pasti berlandaskan dari nilai nilai keagamaan yg bersumber dari kitab suci. Jadi hal tersebut merupakan pemikiran yg sempit dan tidak pantas di ucapkan oleh calon pemimpin,” tegas Arief.
Seperti diketahui, kepercayaan masyarakat Jakarta kepada pasangan bernomer urut 3 ini sedikit memudar ketika Ahok dinilai melecehkan kitab suci. Ahok mengkritik sikap pemeluk agama tertentu yang menjadikan dalil agama untuk menolak Lady Gaga.
Kata Ahok, kitab suci hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, sehingga lebih tepat untuk patuh kepada kitab konstitusi. “Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat pada ayat-ayat konstitusi,” ujar Ahok.(fq/okezone)