Tim Gegana Polda Metro Jaya masih melakukan penyisiran di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Gedung Laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional. Ledakan yang terjadi pada pukul 08.00 wib, menyebabkan rusaknya bangunan kelas dan musholah di gedung Politehnik Kesehatan Jakarta II, Komplek Kantor Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM), jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat. Akibat dari ledakan tersebut tercatat 22 orang menjadi korban di antaranya 21 orang luka-luka, dan 1 orang bernama Jumadi 38 tahun petugas cleaning service meninggal dunia.
Demikian yang disampaikan Inspektur Badan POM Chusosi Sakur di lokasi kejadian, Kamis (26/01)
“Korban saat ini berada di tiga rumah sakit, korban luka-luka berada di rumah sakit MH Thamrin dan Carolus. Sedangkan yang meninggal dunia sudah dibawa ke RSCM, “ jelasnya
Ia mengakui, dirinya belum dapat memastikan apakah ledakan tersebut berasal dari bahan-bahan kimia yang berada di dalam laboratorium. Tetapi, kemungkinan itu bisa saja terjadi.
Sementara itu, Surahman Dosen Politeknik Kesehatan Jakarta yang sedang mengawasi ujian pada saat kejadian mengatakan, bahwa ledakan terjadi pukul 08.00 wib, seperti guntur yang jatuh dari atas gedung, terdengar dua kali ledakan.
Kapolda Metro Jaya Irjenpol Firman Gani tiba pukul 10.05 WIB melakukan pemantauan di TKP. Ia mengatakan, berdasarkan penelitian Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Detasemen 88 Mabes Polri dan Polda Metrojaya, ledakan yang terjadi di Komplek BPOM Jakarta Pusat bukan diakibatkan bahan peledak. Tetapi, karena adanya percampuran bahan kimia dan tabung gas yang berada di ruang laboratorium pusat obat dan makanan.
“Penelitian awal, ledakan disebabkan oleh bahan kimia. Tidak ada serpihan rakitan bom, yang ada hanya pecahan kaca dan serpihan tembok di TKP, “ jelasnya
Kapolda menyatakan, sumber ledakan berasal dari lantai III ruang laboratorium. Namun, pihak Kepolisian belum dapat menentukan apakah kejadian tersebut mengandung unsur kesengajaan, karena masih melanjutkan proses penyelidikan. Dan saat ini, telah diperiksa 8 orang saksi yang terdiri dari petugas cleaning service, karyawan dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta. Kapolda juga belum dapat memastikan adanya satu korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Tapi, ia memastikan dalam kejadian tersebut 22 orang menjadi korban. (Novel/Travel)