Terbukti, Adanya Kepentingan Asing Dalam Kasus Ahmadiyah

Adanya campur tangan negara asing terhadap keberadaan jemaat Ahmadiyah di Indonesia, mulai terkuak. Empat negara asing meminta kepada pemerintah Indonesia untuk tidak membubarkan Ahmadiyah

"Memang ada empat negara yang mengimbau agar Ahmadiyah tak dibubarkan. Yaitu dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan satu lagi saya lupa. Suratnya ditujukan ke Menteri Agama dan ada tembusannya ke saya, "ungkap Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nasarudin Umar, di Jakarta.

Ia meyakinkan, surat tersebut tidak akan memberikan pengaruh apa-apa terhadap upaya penyelesaian Ahmadiyah yang kini tengah berjalan.

"Kita tak mau didikte negara lain. Kita tetap upayakan penyelesaian soal Ahmadiyah sesuai yang sudah berjalan, " tegasnya.

Nasarudin mengatakan, pemerintah saat ini sedang memberi kesempatan pada Ahmadiyah untuk membuktikan apakah mereka menjalankan ke-12 poin pernyataan Ahmadiyah, yang tidak bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu, pemerintah dalam hal ini Depag bersama Bakorpakem terus melakukan pemantauan, apabila komitmen itu tidak dijalankan sesaui waktu yang ditentukan tiga bulan, maka pemerintah akan mengeluarkan tindakan.

Dari hasil sementara dari pantauan terhadap aktivitas Ahmadiyah, Ia menilai mengarah pada mentaati 12 poin tersebut. "Arahnya semakin bagus dan kita juga senang jika kemudian saudara-saudara kita ini mentaatinya, "imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Advokasi FUI Munarman menyatakan, Ahmadiyah akan terus dijadikan ‘kartu AS’ yang menimbulkan pencitraan negatif bagi umat Islam, apabila pemerintah tidak segera membubarkannya. Sebab, masalah ini sudah tidak lagi menyangkut aspek akidah saja, tetapi sudah terkait dengan aspek geopolitik.

"Ahmadiyah ini sebenarnya menjadi isu internasional, untuk kanalisasi agar umat Islam tidak beranjak ke masalah-masalah lain. Kalau umat Islam lagi adem-adem untuk memberikan stigma jelek kepada umat Islam tinggal naikkan isu Ahmadiyah, tinggal digarap pemuda Islam yang ikhlas-ikhlas kemudian menyerbu ke gedung milik Ahmadiyah, lalu rusak citranya menjadi negatif, "ujarnya. (novel/rol)