Ternyata karena sudah terbiasa dipasang di era Ahok, maka Kepala Sudin Perindustrian dan Energilah yg berinisiatif memasang kembali barang2 yg tersimpan di gudang itu. Tanpa konsultasi dan sosialisasi kepada Gubernur baru.
Bahkan saking takjubnya akan bentuk Pohon Palsu itu, Wagubener Sandiaga sampai menyatakan keheranan: “Kok bentuknya seperti itu?” Yaa, itulah selera Ahok. Itulah style Gakbener Ahok yg dibully oleh para Ahokers sendiri.
Ini adalah salah satu pelajaran besar bagi Anies-Sandi. Yaitu agar segera mengganti orang2 Ahok yg masih tersisa di Pemda DKI. Harus tega menyapu bersih anasir2 lama yg tersisa. Yaitu orang2 yg terus menerapkan kebijakan2 lama tanpa berkonsultasi kepada pemerintahan baru.
Sebetulnya Anies-Sandi sudah mengganti pejabat2 peninggalan Ahok yg tidak kompeten. Tapi masih kurang cepat. Seperti penggantian Dirut Dharma Jaya, itu sudah bagus. Dirut yg sebelumnya pengusaha salon, kemudian menyambi jualan daging kepada tetangga dan berkembang jadi pemasok ke supermarket itu, adalah teman Ahok di gereja yg ditawari jadi Dirut BUMD. Di mata karyawan dia terkenal sebagai kesayangan Ahok. Dirut lama yg pernah didemo gara2 memberlakukan Sholat Jumat 2 shift kepada para karyawannya itu, kini sudah lengser. Di dunia ini mana ada Sholat Jumat dilakukan bergantian? Kecuali krn uzur tempat yg sangat sempit, misalnya. Sementara jumlah masjid di Indonesia banyak dan saling berdekatan.
SEMOGA GUBERNUR ANIES DAN WAGUB SANDIAGA TERUS ISTIQOMAH MEMPERBAIKI PEMERINTAHAN DKI JAKARTA. MAMPU MELETAKKAN PONDASI YG BENAR, AGAR TIDAK MENYULITKAN PARA PENGGANTI MEREKA KELAK.
Abaikan mereka yg nyinyir dan fitnah. Karena mereka akan terus selamanya seperti itu. Meski selamanya pula fitnah2 itu akan selalu terjawab dengan telak. Meninju muka mereka sendiri. Dan menelanjangi kedunguan para Ahokers yg dipelihara dengan sebungkus nasi. []
Penulis: Agi Bertha, Pegiat Media Sosial