BEM UI dinilai Budi tidak mengerti dan tidak bisa bersikap empati karena diduga sudah disusupi oleh kelompok kepentingan politik tertentu.
“Tidak ada korelasinya mengolok-olok Presiden dan perubahan keadaan krisis saat ini. Apakah dengan BEM UI mengolok-olok Pak Jokowi lantas Covid-19 langsung hilang dan krisis langsung selesai?” kecam Budi.
Dalam konferensi pers itu disebutkan ada 10 BEM Sejabotabek. Mereka adalah BEM Indonesia Banking School, BEM STMIK Jayakarta, BEM Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal, BEM Universitas Islam Jakarta, BEM STMIK Mercusuar, BEM Universitas Ibnu Chaldun, BEM STIAKIn Sekolah Ilmu Administrasi Kawula Indonesia, BEM Universitas Azzahra, BEM Universitas Bhayangkara, BEM STMIK Pranata Indonesia.
Dikecam Netizen
Foto dan berita BEM tandingan ini beredar di sosial media dan mendapat kecaman netizen.
“KACAU….bukan hanya Partai Politik saja yg bikin tandingan, ternyata BEM pun juga ada tandingan. Seharusnya satu suara dan searah untuk kritisi Pemerintah bukan malah terpecah belah,” ujar @adriCB8.
Bahkan mantan anggota DPR RI Djoko Edy Abdurrahman menyebut bahwa mereka adalah BEM yang dapat gaji dari BIN yang muncul sejak jelang pilpres lalu.
“Itu BEM yg dapat gaji dari BIN, jelang pilpres lalu. Menjijikan,” kata Djoko Edy Abdurrahman di akun twitternya @Djoked2, Kamis (1/7/2021). ***
[sumber: gelora]