Nama Mario Dandy Satrio belakangan ini tengah menjadi buah bibir di masyarakat. Selain kasus penganiayaan dilakukannya terhadap David, ternyata Dandy juga sering pamer harta di media sosial.
Mulai dari mobil Rubicon yang harganya miliaran hingga moge Harley Davidson. Dengan sepeda motor harga ratusan juta itu Dandy sering bertingkah ugal-ugalan di jalan raya.
Kini Dandy itu tersandung kasus yang membuatnya mendekam di hotel prodeo.
Sementara, ayahnya yang seorang pejabat menengah di Ditjen Pajaknya ini tak lepas dari perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bahkan, kemarin jabatannya dicopot oleh Menkeu.
Kebiasaan Dandy yang suka pamer tersebut mengundang perhatian dari Sosiolog Devie Rahmawati.
Dia mengatakan anak-anak yang sering pamer harta orang tuanya di media sosial, karena orang tua kurang pengetahuan apa yang disebarkan anaknya di media sosial.
“Berdasarkan riset terkini, bahwa orang tua yang sering post di media sosial, dia akan membiarkan anaknya posting apapun di medsos,” kata Devie kepada fajar.co.id.
“Mengapa banyak orang tua yang suka mendemonstrasikan kekayaannya. Karena mereka ingin menunjukkan kalau orang kaya ini berbeda dengan kalangan pekerja industri. Mereka ingin menunjukan hirarki paling tinggi,” tambah dosen Universitas Indonesia itu.
Dia menjelaskan pemahaman tentang pamer harta ini sudah ada sejak tahun 1800. “Sekarang sudah ada sosmedsosmed yang menjadi etalase bagi kalangan tersebut untuk bisa menunjukkan mereka berada di status sosial tertentu,” ujarnya.
[Fajar]