Dia juga menolak kekhawatiran bahwa negara itu akan terjerumus kembali ke hari-hari gelap versi hukum Islam ultra-konservatif Taliban. Shaheen mengatakan bahwa Taliban akan mencari ‘babak baru’ toleransi.
“Kami ingin bekerja dengan warga Afghanistan mana pun, kami ingin membuka babak baru perdamaian, toleransi, koeksistensi damai, dan persatuan nasional untuk negara dan rakyat Afghanistan,” katanya.
Akan tetapi banyak pejabat, tentara dan polisi telah menyerah atau meninggalkan pos mereka, takut akan pembalasan terhadap siapa pun yang dicurigai bekerja dengan pemerintah yang didukung Barat atau pasukan Barat. Shaheen mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
“Kami meyakinkan bahwa tidak ada balas dendam pada siapa pun. Setiap kasus akan diselidiki,” tutur dia.
Juru bicara yang berbasis di Doha itu mengatakan kelompok Taliban juga akan meninjau hubungannya dengan Amerika Serikat, yang telah melakukan pemberontakan mematikan selama beberapa dekade.
“Hubungan kami adalah di masa lalu. Di masa depan, jika itu tidak menyentuh agenda kita lagi, itu akan menjadi babak baru kerja sama,” jelasnya.(detik)