Sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk meyakini kebenaran Al-Quran, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah, kitab suci Al-Quran merupakan petunjuk yang tidak ada keraguan didalamnya. Karena itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam untuk mempelajarinya tanpa terkecuali, termasuk mereka yang tuna netra.
Sudirman Peserta Diklat Baca Al-Quran Braillle menegaskan, sudah menjadi kewajiban bagi seorang yang mengaku muslim untuk mempelajari dan mengetahui kandungan isi Al-Quran.
"Dengan begini otomatis kita harus bisa membaca huruf Arab Braille, pada kesempatan diklat ini sangat baik untuk menambah pengetahuan dari tidak bisa membaca menjadi bisa, " ungkapnya disela-sela pembukaan Diklat, di Yayasan Ar-Rahman, Jakarta, Senin (9/10).
Sudirman mengaku, sudah pernah mempelajari Al-Quran Braille selama satu minggu, dari pelajaran tersebut ia sudah berhasil mengenal huruf Arab Braille, tetapi untuk menyambungkan menjadi sebuah kalimat Al-Quran yang benar dirinya belum mampu.
"Saya harapkan melalui pelatihan ini menjadi bisa menghubungkan huruf-huruf menjadi sebuah kalimat," tandas lelaki paruh baya ini.
Ia mengaku, kesulitan yang ada dialami akan hilang dengan tekad belajar keras untuk mempelajari Al-Quran dengan jenis yang berbeda ini.
Berbeda dengan Sudirman, Suswanti peserta Diklat lainnya, mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan membaca Al-Quran Braille yang belum pernah dipelajarinya sama sekali.
"Saya kepingin bisa baca, karena belum bisa baca Al-Quran Braille, baru kenal dengan huruf abjad saja sedikit," katanya.
Suswanti menginginkan, dengan belajar selama satu pekan ini, walaupun belum lancar sudah bisa mengenal tulisan Al-Quran.
Sementara itu, Sukaesih Tuna Netra Siswa Panti Sosial Bina Netra Cahaya Batin yang hanya datang sebagai undangan hari itu, menyatakan keinginannya untuk memperdalam pelajaran baca Al-Quran Braille.
"Saya ingin sekali belajar, karena kepingin tahu, seperti juga orang normal bisa baca Quran, saya pernah belajar tapi baru dasarnya," imbuhnya yang dalam kesempatan itu tidak dapat bergabung sebagi peserta, karena harus mengikuti berbagai kegiatan Ramadhan dipantinya.
Sukaesih merasa bangga dengan kegigihan rekan-rekannya sesama tuna netra, dan Ia pun berharap agar masyarakat dapat memberikan dukungan dana bagi tuna netra yang ingin memiliki Al-Quran Braille itu.(novel)