eramuslim.com – Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, memberikan respons soal perdebatan dua Menteri Jokowi di ruang publik soal gonjang-ganjing di Kementerian Keuangan.
Kedua Menteri yang dimaksud Teddy Gusnaidi, Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Menkopolhukam bilang sudah menyerahkan data ada transaksi mencurigakan 300 Triliun dan Menkeu bilang, setelah diperiksa, data yang diberikan tidak ada seperti yang disampaikan Menkopolhukam,” ujar Teddy dalam keterangannya (13/3/2023).
Dikatakan Teddy, sesama Menteri dan secara aturan, kementerian keuangan tidak ada dibawah Kementerian koordinator Polhukam.
“Tapi dibawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jadi jika Menkopolhukam merasa ada masalah maka koordinasikan dengan Menko perekonomian,” tukasnya.
“Seandainya pun Kementerian keuangan di bawah Kemenkopolhukam, ada aturan main. Mahfud MD sebagai Menko, salah satu tugasnya berdasarkan Peraturan Presiden adalah, melakukan Koordinasi serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan kementerian, bukan koordinasi dgn media dan medsos,” sambung Teddy.
Atas hal ini, akibatnya publik terbagi menjadi dua. Ada yang pro ke Mahfud MD dan selebihnya berdiri di pihak Sri Mulyani.
“Hentikanlah bermain-main, hentikan memanfaatkan publik, jalankan saja tugas sesuai dgn aturan main dan jangan bermain-main dalam tugas,” ucapnya.
Jika ingin berpolitik praktis, lanjut Teddy. Menaikkan nama untuk berada di Pemilu 2024, maka baik Mahfud MD maupun Sri Mulyani merupakan pemain politik yang buruk.
“Kalian sama sekali tidak memiliki kemampuan berselancar dalam politik. Jadi fokuslah bekerja, jangan membuat kegaduhan,” kuncinya.
[Sumber: Fajar]