Departemen Sosial berjanji untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan taruna siaga bencana (tagana) dari 33 provinsi. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri, pada apel nasional tagana di bumi perkemahan Cibubur, Jumat (4/12/09) pagi.
“Tagana adalah tenaga inti Depsos menjadi ‘leading sector’ dalam penanganan bencana. Karena itu, kemampuan dan keterampilan tagana perlu terus ditingkatkan. Kita akan membuat pasukan khusus tagana yg terampil menangani korban gempa, banjir, longsor, dll,” ujar Mensos.
Bertindak sebagai inspektur upacara dalam apel tersebut, Mensos disambut oleh 3.000 tagana dari 33 provinsi.
Dalam kesempatan itu, Marcella Zalianty dan Moreno Soeprapto dikukuhkan sebagai Duta Tagana. Mereka siap mempromosikan kesiagaan kaum muda di seluruh Indonesia. Marcella mengaku senang dapat bergabung dalam tagana. “Saya senang sekali bergabung dalam tagana sebagai garda depan penolong korban bencana,” ungkap Marcella.
Saat ini, jumlah tagana di seluruh Indonesia berjumlah 33.000 orang. Selanjutnya, Depsos akan membuat road map daerah rawan bencana sehingga nanti dapat diperkirakan berapa jumlah tagana di tiap daerah.
“Tentu saja Depsos akan selalu berkoordinasi dengan BNPB,” ungkap Mensos.
Selain program tagana, Depsos juga memberikan penghargaan kepada beberapa penyandang cacat dalam rangka memperingati Hipenca (Hari Internasional Penyandang Cacat), Kamis (3/12/09) kemarin yang diperingati di Istana Wakil Presiden.
Mensos memberikan penghargaaan kepada Sugeng Siswoyudono (tunadaksa asal Mojokerto), Suryanto (Bidang Pemberdayaan Penyandang Cacat Sumatera Barat), Pemkot Bandung (Rehabilitasi SDM), Pemprov Jabar, dan Walikota Bekasi. Selain itu, Mensos juga mengapresiasi perusahaan yang telah memenuhi kuota satu persen penca sebagai karyawannya. (Ind/Depsos)