Eramuslim.com – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya merasa prihatin atas kejadian penyerangan, pengrusakkan, dan pembakaran sebuah Masjid yang terjadi di Lapangan Koramil, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7), terhadap umat Islam yang tengah menunaikan sholat Ied dan merayakan Hari Raya Iedul Fitri. Tindakan anarkis dan teror ini dilakukan oleh gerombolan teroris salib.
Bagi Tantowi, potensi benturan antar agama yang masih sangat besar muncul di daerah-daerah, mesti disikapi dengan seksama oleh pemerintah
“Kita harus realistis menyikapinya, jangan bilang persolan-persoalan (konflik sosial) itu tidak ada, dan ini ada, maka kita akan, melakukan konsolidasi untuk mencegah kedepan ada terjadi seperti itu,” ujar Tantowi saat ditemui dalam acara Halal Bi Halal di kediaman Aburizal Bakrie, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta Pusat (17/7).
Tantowi menambahkan, Indonesia dikenal dengan kebhinekaannya, namun dengan adanya peristiwa pembakaran rumah ibadah tersebut, kebhinekaan Indonesia akan dipertanyakan oleh pihak luar.
“Ini tugas besar dari Kepala BIN (Sutiyoso), tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi di daerah lainnya. Itu harus diwaspadai. Saya harap Itu kejadian terakhir,” pungkas Tantowi.
Walau peristiwa ini termasuk berita yang besar dalam hal sensitifitasnya, namun anehnya media-media mainstream tidak meliputnya secara luas. Coba yang diserang dan dibakar itu sebuah gereja misalnya, pasti diliput besar-besaran dan dunia luar pun akan segera bereaksi. Inilah fakta jika media sekarang ini sudah berpihak, sudah berubah fungsi menjadi sekadar alat propaganda satu kepentingan. (rz)