Tanpa “George Soros” Lokal, Rezim Jokowi Memang Tidak Kompeten Urus Negara

JOKOWI JK DOLAR_0Eramuslim.com – Jurus ngeles adalah salah satu jurus andalan rezim Jokowi selain jurus bohong. Terkiat semakin memburuknya perekonomian nasional, orang-orang pro Jokowi berusaha membuat dalih jika penyebab semua ini bukan karena Jokowi yang tidak kompeten mengurus negara, namun ada pihak-pihak lain yang berusaha menggoyang kekuasaan Jokowi.  Sekarang, mereka teriak tentang tokoh fiktif bernama  ‘George Soros’ lokal yang dianggap mempermainkan rupiah. Sosok ini, kilah mereka, memainkan rupiah untuk menggoyang pemerintahan Jokowi.

“Ya (motifnya) politik. Secara politik kan kalau rupiahnya ambruk pemerintahnya ambruk, seperti zaman Soeharto,” ujar Chairman Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) Christianto Wibisono kepada wartawan di Jakarta (16/6).

Namun apapun motifnya, Wibisono meminta Bank Indonesia dan pemerintah harus melakukan berbagai upaya mencegah pelemahan rupiah yang bisa berdampak buruk bagi perekonomian nasional. Sejauh ini, BI belum melarang CFD tersebut. “Pembangunan harus berjalan terus, termasuk memberikan kepastian ekonomi,” ujarnya.

George Soros adalah sosok yang membangkrutkan Bank Sentral Inggris pada 16 Desember 1992. Dia mempermainkan poundsterling sehingga ekonomi Inggris saat itu morat-marik.

Nah, kondisi Indonesia saat ini kata Wibisono, mirip dengan yang dialami Inggris 1992, dimana ada permainan spekulasi oleh ‘George Soros lokal’.  ‘George Soros lokal’ ini memiliki contract for difference (CFD) sebesar 10 miliar dolar AS, hanya dengan modal 250 juta dolar AS guna meng-corner rupiah dengan strike position Rp 13.800 per dolar.

Orang boleh saja menuding-nuding pihak lain sebagi penyebab ambruknya perekonomian nasional, tapi Jokowi dan tim ekonominya memang tidak kompeten dalam mengurus negara, sehingga banyak orang dan ahli menganggap pejabat pemerintah sekarang sebagai “Pejabat KW-3” (rz)