Tanggapi Momen Saat Gibran Jadi ‘Pemandu Sorak’, Roy Suryo: Sampai ‘Ditegur’ Orang Dibelakangnya Awokwok

eramuslim.com – Pakar Telematika, Roy Suryo ikut membagikan momen saat calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bak menjadi pemandu sorak para penonton debat calon presiden di KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.

Dalam video rekaman yang dibagikan, Gibran yang mengenakan kemeja biru muda tampak berdiri dari bangku dan menggerakkan kedua tangannya seolah meminta pendukungnya bersorak.

Roy Suryo menyebut ada dua momen terbaik dalam debat Capres tadi malam. Pertama saat mimik wajah Prabowo Subianto berubah dan tindakan Gibran yang berlagak seperti pemandu sorak.

“Tapi meski Mimik Pak Prabowo tadi adalah BEST MOMENT, Masih kalah dgn BEST-of-The-BEST yang memang OFFCAM / Luput dari Sorotan Kamera LIVE di TV tadi. Inilah Ekspresi “Pemandu Sorak” yang hadir saat Debat Pertama di KPU tadi, sampai-sampai “ditegur” orang dibelakangnya Awokwokowi …
AMBYAR,” tulis Roy Suryo di akun X @KRMTRoySuryo1 dikutip Fajar.co.id, Rabu (13/12/2023).

Tak hanya sekali, Roy Suryo bahkan membagikan video Gibran itu dalam bentuk video lambat atau slow motion.

Dalam video itu, juga terlihat ekspresi orang di sekitar Gibran. Termasuk Cawapres 02 Mahfud MD dan pendukung Ganjar yang tertawa.

“Karena banyak permintaan, Ini versi SLOW MOTION dari Gerakan PEMANDU SORAK semalam,
Tetap ASLI Tanpa Rekayasa Editing (tdk ada INSERT / DUBBING). Saya sertakan juga 2 STILL-CAPTURE Expresinya, termasuk TAWA Prof Machfud & Ibu2 dibelakangnya melihat POLAH tsb
Awokwokowi …AMBYAR,” kata Roy Suryo.

Diketahui, momen Gibran jadi pemandu sorak terjadi saat sesi saling memberikan pertanyaan antarpaslon capres.

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan pertanyaan kepada capres nomor 2 Prabowo Subianto soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Anies mengatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka bisa mendaftar sebagai cawapres lantaran ada putusan MK tersebut.

“Pada 25 Oktober, Pak Prabowo mendaftar ke KPU sebagai pasangan capres-cawapres sesudah putusan MK,” kata Anies.

“Kemudian di MK dibentuk MKMK, terjadi pelanggaran etika berat yang menyebabkan keputusan MK secara etika bermasalah,” imbuhnya.

Anies mempertanyakan sikap Prabowo yang tetap menggandeng Gibran walaupun keputusan MK tersebut sarat pelanggaran etika.

“Sesudah bapak mendengar pencalonan (Gibran) persyaratannya bermasalah secara etika, apa perasaan bapak ketika mendengar ada pelanggaran etika di situ?“ tanya Anies.

Prabowo lalu menjawab pertanyaan eks Gubernur DKI Jakarta itu. Prabowo mengaku bahwa berdasarkan masukan dari tim hukumnya, putusan itu tidak bermasalah dari segi hukum.

“Tim saya, pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan dari segi hukum tidak menjadi masalah, masalah yang dianggap menjadi pelanggaran etika sudah diambil tindakan keputusan, ya, waktu itu yang diberi wewenang kemudian sudah ada tindakan,” kata Prabowo.

Menteri Pertahanan itu pun menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat apakah akan memilih Prabowo-Gibran atau tidak.

“Intinya keputusan itu tidak dapat diubah, saya laksanakan, kita ini bukan anak kecil, Mas Anies,” imbuh Prabowo.

Tak lama setelah itu, Gibran berdiri dan seolah meminta pendukungnya yang hadir di studio untuk bersorak di saat moderator meminta hadirin tetap tenang.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar