eramuslim.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin ikut menyoroti gaya hidup mewah salah seorang anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Mario Dandy Satrio (20), yang menganiaya anak pengurus GP Ansor, David.
Wapres mengingatkan bahwa sikap sikap oknum aparatur negara maupun keluarganya yang memamerkan gaya hidup mewah dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan publik terhadap pejabat negara.
“Jangan sampai ada ketidakpercayaan masyarakat, terutama mereka yang membayar pajak kepada pemerintah. Kemudian, mereka wah, menjadi ada ketidakpercayaan, karena pajak yang dibayarkan digunakan oleh orang per orang. Saya kira itu penting,” ujar Wapres seusai meninjau Posyandu Siola Matahari, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/2).
Menurut Wapres, gaya hidup sederhana penting untuk diaplikasikan di semua tingkat kehidupan masyarakat, sehingga letupan-letupan yang dipicu akibat kesenjangan sosial dapat diminimalisir.
“Mengenai masalah hidup sederhana saya kira itu harus menjadi gaya hidup para pejabat dari atas sampai ke bawah, jangan sampai hidup itu (berlebihan),” katanya.
Wapres juga menyampaikan dukungannya atas tindakan cepat dan tegas yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam menyikapi kejadian yang ada.
“Saya kira tindakan Bu Menteri (Keuangan) itu sudah benar. Kalau ada pejabat yang memamerkan hidup hedonis itu perlu diingatkan ya. Kepercayaan masyarakat itu penting, karena itu kalau ada (pejabat bergaya hidup mewah), tindakan Bu Menteri tepat sekali,” katanya.
Wapres berpesan sebagai upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya di bidang keuangan dan pajak, perlu adanya transparansi dan literasi.
Terutama tentang pemanfaatan dana pajak yang tepat diimplementasikan untuk kepentingan rakyat. “Pajak yang sudah dibayarkan oleh masyarakat, itu memang dimanfaatkan untuk pelayanan masyarakat, apa itu sekolah, jalan, infrastruktur, bansos dan semua untuk kepentingan masyarakat,” kata Wapres. [Fajar]