Eramuslim – Pemerintah Jokowi memutuskan untuk tetap akan mengambil utang demi menuturp defisit anggaran yang pada akhir Agustus tahun ini telah mencapai Rp 150 triliun dari target sekitar Rp 325 triliun.
Pemenuhan defisit anggaran APBN tahun anggaran 2018 juga akan dilakukan dengan penerbitan surat berharga negara (SBN) yang mencapai Rp 212 triliun sepanjang semester II.
Penerbitan SBN tersebut tidak hanya untuk menutupi defisit, melainkan juga untuk menutup pembiayaan sektor lainnya.
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) tetap akan mengambil pembiayaan guna memenuhi target defisit anggaran yang sebesar 2,19% atau setara Rp 325,9 triliun.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Sceneider Siahaan mengatakan pemerintah akan tetap menutupi sisa defisit anggaran APBN 2018 sesuai target yang ditetapkan.
“Iya, kita akan penuhi target defisit sampai akhir tahun. Pemerintah akan memenuhi pembiayaan defisit APBN tahun ini sebesar sisa besaran defisit yang diperlukan,” kata Sceneider saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Kementerian Keuangan telah melaporkan bahwa defisit anggaran yang sudah dipenuhi oleh pemerintah mencapai Rp 150 triliun atau 1,02% dari target yang ditetapkan. Itu tandanya, masih ada sekitar Rp 175 triliun bagi pemerintah untuk memenuhi defisit anggaran di 2018.