Terkait dengan hal tersebut, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Sudah berusaha mencari dan menelusuri siapa yang menyebarkan provokasi dan ajakan tersebut.
Oleh sebab itu. Pemuda Muhammadiyah ingin menyampaikan, bahwa siapa pun yang melakukan provokasi mengajak melakukan demonstrasi terhadap lembaga pendidikan seperti Kolese Kanisius tentu tidak di benarkan.
“Muhammadiyah memiliki ribuan lembaga pendidikan diseluruh Indonesia, tentu tidak berkenan bila diancam dengan demonstrasi, apalagi isu yang dibawa tidak terkait dengan institusi tersebut,”jelas Dahnil.
Demikian juga, imbuh Dahnil, Pemuda Muhammadiyah tidak ingin hal tersebut terjadi pada tetangga terdekatnya, yakni Kolese Kanisius. “Jadi, kami dengan rendah hati menyampaikan kepada siapa saja yang berusaha untuk memobilisir demonstrasi ke Kanisius, itu sama dengan demonstrasi juga dirumah Kami, Gedung Dakwah Muhammadiyah yang menempel dengan Kolese Kanisius,”lontarnya.
Maka, Pemuda Muhammadiyah mengimbau untuk tidak melakukan demonstrasi dan ancaman mobilisasi massa tersebut, karena bisa menyulut stigma intoleran yang massif, “mari rawat nalar yang sehat bukan emosi yang kuat, selama ini kami berusaha keras merawat Toleransi yang otentik dengan apik, bukan toleransi yang penuh keberpura-puraan,”terangnya.
Menurut Dahnil, sikap Ananda Sukarlan adalah sikap lribadi. Dahnil mempersilahkan siapa pun yang ingin protes menyampaikan langsung kepada yang bersangkutan, namun bila terkait dengan upaya ancaman dan demonstrasi terhadap kolese kanisius tentu juga menjadi urusan Kokam Pemuda Muhammadiyah yang selama ini terus hidup bertetangga dengan baik, damai dan berbagi dengan Kolese Kanisius. (Voa-i/Ram)