Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok berang dengan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang belum juga memenuhi tuntutan mereka untuk membongkar kafe-kafe liar yang dicap sebagai tempat mesum di Pondok Rangon, Cimanggis, Depok.
FPI Depok pun memberikan hadiah pakaian dalam wanita dan tusuk konde. Hadiah itu dibungkus menarik dengan menggunakan keranjang parsel belapis plastik bening. Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadhri memberikan parsel tersebut langsung ke ruang wali kota Depok.
“Namun sayang tak ada wali kota, hanya diterima stafnya. Mudah-mudahan karena stafnya wanita jangan dipakai sama dia, mungkin sudah tahu kalau kita mau kasih kado ini buat dipakai oleh walikota saat kondangan, ini simbol bahwa sikap wali kota Depok yang lembek tak berani,” tegasnya kepada wartawan di Balaikota Depok, Selasa (10/7/2012).
Idrus menyesalkan sikap Nur Mahmudi yang hanya berani menggusur bangunan-bangunan liar, namun terkesan seperti melindungi tempat-tempat maksiat. “Kenapa tempat maksiat enggak dibongkar dan hanya disegel. Wali kota harusnya berani, kan itu enggak ada izinnya,” ujarnya.
Dia pun mengancam akan bertindak sendiri, jika sampai menjelang Ramadhan Pemkot Depok belum juga membongkar cafe-cafe liar itu. “Mudah – mudahan hati Nur Mahmudi terbuka,” harapnya.
FPI, sebelumnya sempat mengobrak- abrik tempat itu, menyebabkan satu anggota FPI Bekasi H Mursidi mengalami luka serius dan motor salah seorang pegawai kafe dibakar.(fq/okezone)