Eramuslim.com – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan transparansi anggaran Pemprov DKI dalam melakukan penggusuran.
Salah satunya, yang terjadi pagi hari tadi di kawasan Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara.
“Saya baca, kata Jokowi tidak ada penggusuran tapi sekarang mana? Dimana-mana malah digusur, biaya untuk penggusuran tak pernah dianggarkan oleh DKI,” kata Yusril di Jakarta, Senin (11/4).
Sementara itu, di tempat yang sama mantan Aktivis Malari Salim Hutadjulu mengatakan bahwa ketika pemimpin tidak berpihak kepada rakyat maka perlu diturunkan.
Mereka pun memberikan dukungannya pada Yusril yang dinilai mencoba memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan para Aktivis Malari untuk membenah DKI Jakarta menjadi lebih baik.
Sebelumnya diketahui, Pemprov DKI Jakarta membongkar seluruh bangunan yang berada di sekitar kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, khususnya di RW 04 pada Senin pagi kemarin.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyudi Haryadi mengatakan, pihaknya mengerahkan 11 alat berat untuk membantu proses pembongkaran bangunan. Enam unit merupakan eskavator tipe long arm dan lima unit eskavator tipe amphibi.
Alat berat tersebut dikerahkan di beberapa zona penertiban, yakni zona 1 di Pasar Ikan, zona 2 di Pasar Akuarium, dan zona 3 di Kampung Baru. Ribuan personel kepolisian dan Satpol PP dikerahkan untuk menjaga kelancaran penertiban ratusan bangunan di lokasi tersebut. Penertiban tetap dilakukan meski banyak warga yang kecewa dan mencoba menghalang-halangi. Ahok telah berbuat sedemikian kejam kepada warga pribumi Jakarta demi kepentingan cukong-cukong pengembang reklamasi Teluk Jakarta yang secara hukum proyek itu cacat dan ilegal. (ts/rmol)