“Jalan demokrasi Indonesia semakin dirasa melenceng dari pemikiran pendiri bangsa kita dan mengarah ke dalam liberalisasi demokrasi. Calon pemimpin dan Partai Politik dihadapkan pada proses demokrasi biaya tinggi sehingga hanya pihak yang memiliki modal besar dan atau didukung oleh pemilik modal besarlah yang akan menang,” jelasnya.
Dalam kacamata mantan Danjen Kopassus ini, sistem demokrasi yang berbiaya tinggi berdampak pada tersanderanya para pemimpin, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Dampaknya kasus korupsi makin menjadi-jadi. Semakin hari semakin banyak pemimpin kita yang terjerat kasus korupsi dan persekongkolan bisnis kebijakan,” tegas Prabowo.
Sistem politik berbiaya tinggi, masih kata dia, menciptakan budaya politik balas budi. “Kita semua harus mencari, mewujudkan dan menciptakan pemimpin-pemimpin yang jujur, cerdas dan memiliki integritas tanpa adanya embel-embel di belakangnya,” sambungnya.
“Saya atas nama Partai Gerindra datang kepada penyandang dana saya, yaitu saudara-saudara sekalian. Saya tidak mau datang ke penyadang dana yang di ujungnya saya tidak yakin akan kesetiaan mereka kepada bangsa dan negara,” katanya lagi.
Di akhir pernyataannya, Prabowo mengajak masyarakat untuk ikut bergabung dan berpartisipasi dalam gerakan @GalangPerjuangan ini.
“Kita korbankan sedikit harta kita, harta senilai sebungkus rokok atau dua bungkus mie instan kita. Kita biayai sendiri calon-calon pemimpin kita yang bersih, cerdas dan berintegritas,” tandasnya. [rakyatmerdeka]