Eramuslim.com – Peristiwa ambruknya jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Sabtu (24/9/2016) sore, ternyata menewaskan tiga warga Depok.
Mereka adalah Lilis Lestari Pancawati (43), kasir restoran Bebek Bengil Epcentrum Kuningan, warga Jalan Sonokeling II, RT 2, RW 11, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, serta Sri Hartati (52) dan cucunya Aisyah Zahra Ramadhani (8) warga Gang Damai, Cagar Alam, RT 5 RW 6, Kelurahan Pancoranmas, Depok.
Selain itu adik Aisyah, Abbiyu Alfaiq (5), juga menjadi korban peristiwa itu dan kini dirawat di RS Fatmawati dalam kondisi kritis.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, mengaku heran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak menunjukkan empatinya pada keluarga korban tewas.
Sebab, sampai ketiga korban dimakamkan, Ahok tak menunjukkan empatinya dengan datang ke rumah keluarga korban.
“Padahal ini jelas karena kesalahan Pemprov DKI. Sebab fasilitas umum tidak diperhatikan dan dipelihara dengan baik, sehingga bisa kelebihan beban.
“Tapi mana, Dia (Ahok-Red) sebagai pemimpin Ibu Kota, gak mau datang ke rumah korban. Jadi gak ada empatinya sama sekali,” kata Pradi, Minggu (25/9/2016).
Pradi sendiri terlihat mengunjungi rumah keluarga korban tewas Sri Hartati (52) dan cucunya Aisyah Zahra Ramadhani (8) di Gang Damai, Cagar Alam, RT 5 RW 6, Kelurahan Pancoranmas, Depok, Minggu (25/9/2016) pagi.
Ia bahkan ikut menyolatkan kedua jenasah di masjid terdekat, sebelum dimakamkan.
Pradi juga memberikan dana santunan ke keluarga korban, Darso, suami Sri, selain bantuan dari Pemkot Depok.
Sebelumnya kata Pradi, Sabtu malam, perwakilan Pemkot Depok juga sudah mendatangi keluarga korban tewas lainnya Lilis Lestari Pancawati di Jalan Sonokeling II, Sukmajaya, Depok. Saat itu Pemkot Depok juga memberi bantuan atau santunan dana.
Sementara itu, Kepala Asisten Tata Praja Kota Depok Sri Utomo menuturkan biaya pemakaman jenazah Sri Hartati dan cucunya ditanggung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Untuk pemakaman nenek dan cucunya ini ditanggung Pemprov DKI, sehingga dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Sedangkan satu korban lain, Lilis, dimakamkan di Depok dan kami tanggung,” ucap Sri Utomo.
Sri Utomo mengatakan Pemerintah Kota Depok telah memberikan bantuan kepada seluruh korban.
Selain itu, Pemkot Depok juga akan mengadvokasi seluruh kebutuhan korban warga Depok.
“Untuk korban Sri dan cucunya, tadinya kami ingin bantu dimakamkan di Depok. Namun keluarga menerima seluruh fasilitas yang diberikan Pemprov DKI Jakarta, dan bersedia dimakamkan di Srengseng Sawah,” katanya.
Sri menjelaskan, untuk saat ini Pemkot Depok fokus memberikan bantuan kepada cucu Sri Hartati berusia 5 tahun, Abbiyu Alfaiq, yang hingga kini masih kritis dan dirawat di Rumah Sakit Fatmawati.
Menurutnya seluruh biaya pengobatan di rumah sakit akan ditanggung pemerintah.
Selain itu, kata Sri, pihaknya juga akan memberikan kemudahan dan bantuan untuk tiga anak Lilis, yang masih duduk di bangku SMP dan SD dalam hal pendidikan mereka ke depannya.
Sebab saat ini ketiga anak Lilis itu menjadi yatim piatu. Sebab selama ini katanya Lilis seorang diri menafkahi dan membiayai tiga anaknya. Sebab suami Lilis, telah meninggal dunia satu setengah tahun lalu.(ts/tribun)