Dalam kunjungannya ke Indonesia dapat dipastikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tidak akan mengadakan pertemuan dan berdialog dengan tokoh-tokoh Islam dan tokoh-tokoh ormas Islam. Hillary Clinton hanya akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dalam kunjungannya ke Indonesia.
"Saya ketahui salah satu misinya ke Indonesia ini untuk merealisasikan keinginan Obama untuk membuka lembaran baru hubungan dengan Indonesia, cuma sayang sekali Hillary Clinton tidak diagendakan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh Islam, seyogiyanya kalau itu salah satu misnya, kedatangan Hillary perlu diagendakan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh Islam dan tokoh-tokoh ormas Islam," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada pers, di Jakarta.
Meski demikian, diakui Din, dirinya telah menerima undangan makan malam bersama dengan Menlu Hillary di Museum Nasional, pada Rabu (18/2) besok akan tetapi dirinya tidak akan datang, karena keesokan harinya harus terbang untuk menjadi pembicara dalam sebuah konferensi di Australia.
"Saya menyampaikan permohonan maaf, karena saya harus memilih berangkat ke Australia. Saya sudah sarankan baik kepada Kedutaan Besar AS di Jakarta, maupun kepada Deplu agar mengagendakan pertemuan khusus dengan tokoh-tokoh Islam, sehingga bisa langsung berbicara dan mendukung realisasi dari keinginan Obama terhadap dunia Islam. Usul saya ini tidak diterima, sebenarnya kalau diterima saya bisa menunda kepergian ke Australia," ujarnya.
Kunjungan dalam singkat yang dilakukan oleh Hillary itu, diakui Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menjadi penyebab tidak diagendakannya pertemuan dengan tokoh-tokoh lintas agama dan tokoh Islam.
"Nampaknya waktunya sangat terbatas. Karena pada hari Kamis siang sudah bertolak ke negara lain. Yang baru disepakati pertemuan Menlu dan Presiden," ujar Menlu. (novel)