Memasuki tahun baru Hijriah 1428, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bersama Pengurus Pusat Muhammadiyah menyerukan agar umat Islam Indonesia lebih memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan menghilangkan segala bentuk ashobiyah (ethnocentrisme), serta berusaha saling bekerjasama dalam segala bentuk aspek kehidupan.
"Pertentangan seperti yang terjadi antara kelompok di Timur Tengah tidak akan terjadi jika kita memperkuat ukhuwah Islamiyah, sehingga tidak memberi peluang kepada pihak lain untuk mengacak-acak umat Islam, " ujar Ketua Umum PBNU KH. A. Hasyim Muzadi dalam jumpa pers, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (18/1).
Ia mengajak umat Islam Indonesia berada pada koridor moderasi dan menghindari segala bentuk ekstrimisme, yang kemudian dapat disatukan dengan gerakan kebangsaan.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menghimbau, pada bangsa Indonesia khususnya umat Islam untuk melakukan muhasabah (mawas diri dan instrospeksi diri) menghadapi kondisi bangsa yang tengah dilanda musibah.
Ia menegaskan, untuk menghentikan berbagai permasalahan di dalam negeri, para pemimpin bangsa dan elit politik diminta untuk membangun komunikasi politik yang dialogis antar seluruh pengambil kebijakan negara.
"Perlu ada peredaan ketegangan yang terjadi di antara elit politik dan kalangan masyarakat di beberapa daerah, dalam konteks ini perlu silaturahmi antar elit politik, diharapkan ini menjadi budaya, " tandasnya.(novel)