Ketua Divisi Luar Negeri Al-Quds Institution Yaman Dr. Syeikh Mahmud Abdul Majid Al-Khatib mengungkapkan, untuk dapat membebaskan Masjid Al-Aqsha dan Negeri Palestina diperlukan modal dasar berupa kekuatan akidah kepada Allah SWT.
Ia memaparkan, landasan Al-Qur’an terutama surat Al-Isra ayat pertama dan hadits-hadits tentang keutamaan Masjid Al-Aqsha merupakan dasar utama aqidah setiap umat Islam dalam upaya membela dan membebaskan masjid Al-Aqsha dari cengkraman penjajahan Zionis Israel.
"Dengan kekuatan Akidah itu dapat menggerakan seluruh potensi umat Islam di manapun berada untuk memiliki niat dan tujuan yang satu, yaitu bergerak bersama-sama shalat di Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam, " tandasnya dihadapan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Markaz Hizbullah Cileungsi, Bogor, akhir pekan lalu.
Dalam pernyataan yang diterima Eramuslim.com, Pria kelahiran Nablus Tepi Barat Palestina itu menjelaskan, bahwa Masjid Al-Haram di Makkah, dan masjid Al-Aqsha di Palestina adalah dua masjid mulia, tempat Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, di mana keduanya tidak dapat dipisahkan.
Karena itu, ia meminta seluruh komponen umat Islam di manapun berada bersatu dalam ikatan ukhuwah Islamiyah yang tidak mudah dipecah belah, untuk memikirkan dan melaksanakan aksi nyata mengembalikan Masjid Al-Aqsha ke pangkuan muslimin.
Al-Khatib pun membacakan ikrar Deklarasi bagi Pembebasan Al-Aqsha yang berbunyi, "Dengan mengharap ridha Allah, kami kaum muslimin siap berjihad membebaskan Masjid Al-Aqsha untuk dikembalikan ke pangkuan muslimin, dan siap berangkat bersama-sama kaum muslimin shalat di Masjid Al-Aqsha", tandasnya.
Konferensi Internasional Al-Aqsha
Sebagai perwujudan bentuk dukungan terhadap pembebasan Masjidil Aqsha dan Palestina, Panitia Ghazwah Fath Al-Aqsha (Pembebasan Masjid Al-Aqsha), menydiakan spanduk Deklarasi dibubuhi tanda tangan ribuan kaum muslimin yang menyatakan siap berjihad membebaskan Masjid Al-Aqsha. Rencananya pembubuhan tanda tangan spanduk deklarasi akan terus digulirkan ke seluruh daerah di Indonesia hingga ke luar negeri, sampai Masjid Al-Aqsha kembali ke pangkuan muslimin.
Sementara itu, Pimpinan JamaahHizbullahImaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy mengatakan, prioritas utama umat Islam saat ini adalah bagaimana cara membebaskan Masjid Al-Aqsha Palestina dari penjajahan Zionis Israel ke pangkuan muslimin.
"Selama Al-Aqsha terjajah maka umat Islam terhinakan, dan apabila Al-Aqsha bebas maka umat Islam mulia, bersatu, dan memimpin peradaban dunia, " ujar Imaam.
Untuk mewujudkan aksi nyata pembebasan Al-Aqsha tersebut, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bermaksud menyelenggarakan Konferensi Internasional Al-Aqsha pada Kamis 21 Agustus mendatang, di Wisma Kantor Berita Antara Jakarta.
Pembicara yang akan hadir di antaranya: Menegpora Adhyaksa Dault, Dubes Palestina Fariz Mehdawi, DR. Usamah Al-Asyqar (General Manager Palestines Esthabilishment of Cultur Suriah), Syaikh Ahmad Faez Harara (Sekjen Rabithah Ulama Palestine), Prof. Dr. Hafidzi M. Nor (Palestine Centre of Excellence), Abdul Ghani Shamsudin (Perstuan Ulama Malaysia), Ferry Nur (Sekjen Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), Yakhsyallah Mansur, MA (Lajnah Ghazwah Fath Al-Aqsha), dan Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy. (novel)