Eramuslim.com – Alumni Universitas al-Azhar Kairo, Anizar Masyhadi mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan orang dekat Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Ahmad Thayyib terkait kehadiran Syeikh Amr Wardani di Indonesia untuk menjadi saksi ahli meringankan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama. Berdasarkan komunikasi itu, Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Ahmad Thayyib meminta Syeikh Amr Wardani untuk tidak mencampuri urusan Indonesia.
“Ini hasil komunikasi saya. Syeikh Amr Wardani yang sekarang sudah di Indonesia juga diminta untuk segera kembali ke Mesir,” ujar Anizar Masyhadi yang menjadi pendamping Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Ahmad Thayyi selama berkunjung di Indonesia pada Februari lalu kepada Republika.co.id, Senin (14/11).
Perintah tersebut, menurut Anizar, dikeluarkan oleh Grand Syeikh dan Grand Mufti al-Azhar. Komunikasi dengan pihak al-Azhar dilakukannya setelah berkomunikasi dengan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin pada Ahad (13/11). Anizar juga berkomunikasi dengan Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional. “Komunikasi yang saya lakukan sudah disetujui,” kata Anizar.
Dia mengaku, sudah mengetahui kedatangan Syekh Amr Wardani sejak beberapa hari lalu. Anizar juga mengatakan, kedatangan Syekh Amr Wardani yang dikenal sebagai ketua pelatihan lembaga fatwa di Kairo, Mesir tidak diketahui Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Ahmad Thayyib. Awalnya, kata Anizar, Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Ahmad Thayyib mengira kedatangan tersebut untuk urusan kenegaraan. Namun, begitu membaca berita Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahwa Syekh Amr Wardani akan diminta sebagai saksi meringankan Ahok, Anizar menyesalkan.
Anizar mengatakan, Universitas al-Azhar sebagai lembaga pendidikan tua di dunia jangan diseret-seret ke dalam kasus penistaan agama di Indonesia. Anizar juga mengakui, pemikiran Amr Wardani yang masyhur dalam bidang Ushul Fiqih. Namun, pihaknya tidak menginginkan al-Azhar dibawa masuk kedalam pusaran kasus penistaan agama yang sedang disorot. “Saya ingin menjaga kredibilitas al-Azhar,” ujarnya.
Hanya saja, Anizar tidak mengetahui siapa yang mengundang secara resmi Syekh Amr Wardani hingga berkenan datang ke Indonesia demi menjadi saksi ahli Ahok. (ts/rol)