Dalam sesi terakhir acara “The Future Islam,” Syekh Imran Hosein meminta Umat Islam untuk bangkit. Bangkit menyadari kekeliruannya selama ini karena diombang-ambing oleh sistem non Islam sebagai landasan kehidupan.
“Kita adalah pecundang yang menyedihkan,” ujarnya kecewa.
Menurut, Ulama yang pernah mengenyam pendidikan Islam di Karachi, Pakistan tersebut, Umat Islam hanya akan bangkit lewat petunjuk dan tuntunan yang ada dalam agamanya sendiri, yakni Al Qur’an dan Sunnah.
Pada dasarnya banyak yang ingin beliau paparkan. Namun kendala waktu dan kondisi tubuh yang mulai diserang lelah, membuat Guru besar tamu di Universitas Putera Malaysia ini mengambil contoh pada bidang ekonomi saja.
Langkah pertama yang mesti dijalankan pada sektor ekonomi adalah didirikannya pasar mikro Islam di pedesaan.
“Anda harus membuat mikro market (pasar mikro) di pedesaan. Di dalam pasar mikro tersebut Anda harus melarang pemakaian uang kertas. Hanya boleh menggunakan uang sunnah, Dinar-Dirham.” sarannya.
Alasan pengarang buku ‘The Importance of the Prohibition of Riba in Islam‘ itu adalah faktor keberkahan sebagai dampak dari sebuah transaksi Islam.
“Ketika Anda berjuang menggunakan uang sunnah, bukan hanya mendapatkan manfaat, tetapi antum akan diberkahi dan diberikan ampunan.” katanya
Selanjutnya, jika selama ini masih minimnya peredaran mata uang Dinar-Dirham, Syekh Imran menyarankan agar umat memanfaatkan beras sebagai alat jual beli, “Kalau ada kekurangan Dinar dan Dirham, Anda akan menggunakan padi/beras sebagai uang.”
Model pasar mikro ini, sambung beliau, harus secara cepat disebar ke berbagai pelosok pedesaan. “Ketika anda sudah menciptakan pasar mikro pertama di pedesaan, Anda harus bergerak dengan cepat menduplikasi, memperbayak pasar-pasar mikro tersebut ke pedesaan lainnya. Uang kertas akan dikelilingi oleh Dinar dan Dirham di pedesaan.”
Sebelum menyelesaikan pemaparannya, Syekh Imran berpesan agar umat Islam berbenah diri dan harus yakin bahwa umat Islam hanya akan berubah lewat tangannya sendiri, bukan orang lain.
“Sebelum saya mengakhiri, masa depan Islam ada dalam ayat ini: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra’d ayat 11, red.)” pungkasnya. (pz)