Tragedi kemanusiaan di Suriah sudah semakin memprihatinkan, hal itu terungkap dan disampaikan oleh Syaikh Ghiyats Abdul Baqi seorang aktivis kelahiran Suriah yang saat ini menetap di Jeddah Arab Saudi, dalam sebuah acara yang bertajuk “Syrian Calls You” yang berlangsung di aula Dewan Dakwah Islam Indonesia hari Ahad siang kemarin (17/6).
Dalam paparannya Syaikh Ghiyats menjelaskan bahwa awalnya kaum muslimin di Suriah bersama-sama menuntut kepada pemerintahan rezim Bashar Al-Assad agar memberikan lebih banyak hak-hak kebebasan dan hak-hak kemanusiaan mereka.
Kaum muslimin Suriah awalnya berharap aksi yang mereka lakukan akan mendapat tanggapan positif dan baik dari rezim yang berkuasa namun mereka tidak menduga bahwa aksi mereka tersebut ternyata dibalas dengan tindakan keras dan keji dari rezim Assad. Tanpa pandang bulu pasukan militer dan milisi bersenjata pro Assad melakukan penangkapan, pembunuhan dan tindakan keji lainnya untuk membungkam aksi damai rakyat Suriah yang menuntut kebebasan.
Syaikh Ghiyats menjelaskan bahwa tindakan keji rezim Syiah Nushairiyah Bashar Al-Assad sangat mengerikan, tidak hanya masjid-masjid serta kitab suci Al-Quran yang dihancurkan tetapi banyak para ulama, intelektual serta tentara yang membelot yang tidak mau menuruti perintah Assad dibunuh dengan keji sebelumnya disiksa terlebih dahulu.
Dalam menjawab pertanyaan Eramuslim terkait sejauh mana peran Syiah Nushairiyah dalam pembantaian kaum Muslimin di Suriah, Syaikh Ghiyats menjelaskan bahwa orang-orang Syiah Nushairiyah terjun langsung dalam pembantaian kaum Sunni di sana khususnya para demonstran anti Assad. Saking kejamnya kaki tangan rezim Assad yang notabene Syiah Nushairiyah telah melakukan inovasi dalam menyiksa para tahanan, bahkan tentara dan milisi Assad tidak peduli aksi-aksi sadis yang mereka lakukan direkam atau dilihat oleh banyak orang yang melihat penyiksaan tersebut, papar Syaikh Ghiyats.
Berkenaan dengan pertanyaan Eramuslim bahwa isu yang berkembang saat ini di tengah masyarakat yaitu jika kita menentang rezim Assad sama saja dengan mendukung barat khususnya Amerika dan Israel, Syaikh Ghiyats menjelaskan bahwa sekarang ini rakyat Suriah keluar turun ke jalan menentang rezim Assad bukan karena mereka pro Barat, hakikatnya mereka keluar menuntut hak-hak mereka yang telah dirampas paksa oleh rezim Assad. Justru rezim Assad yang langsung maupun tidak langsung pro barat. Sejak dari zaman bapaknya, Hafez Al-Assad telah melarang kaum muslimin untuk membantu Palestina dan saat ini anaknya Bashar Al-Assad yang sering berteriak-teriak anti Israel dan anti barat, senjata-senjata canggih yang dimilikinya justru digunakan untuk membantai rakyatnya sendiri bukan di arahkan ke Israel atau ke negara barat yang dianggapnya sebagai musuh tersebut.
Acara “Syrian Calls You” yang didukung oleh Hilal Ahmar Society, Dewan Dakwah dan Eramuslim.com ini berakhir menjelang shalat Ashar dengan pesan serta nasehat dari Syaikh Ghiyats untuk para jurnalis Muslim agar terus memberitakan situasi terkini di Suriah dan kekejaman rezim Syiah Nushairiyah Assad terhadap kaum muslimin yang ada di sana.(fq/)