Mantan ketua PP Muhammadiyah, Syafi’i Ma’arif menolak undangan SBY untuk bertemu di sebuah hotel. Sedianya dalam pertemuan itu, SBY akan mengajak Syafi’i untuk membicarakan skandal Bank Century.
Undangan itu disampaikan staf khusus SBY, Andi Arief kepada Syafi’i. Menurut Andi, seperti yang disampaikan Syafi’i Ma’arif, SBY ingin Syafi’i memberikan nasihat soal penyelesaian skandal Bank Century.
"Dia bilang Presiden SBY mau ketemu, saya bilang nggak lah. Sebagai warga negara saya mau bertemu, tapi kalau terkait Pansus Century saya nggak mau," tegas Syafi’i.
Secara diplomatis, Syafi’i menyampaikan penolakannya. "Apa yang dinasihati? Dia (SBY) itu kan lebih tahu dari saya. Pansus itu harus dituntaskan," kata Syafii.
Syafii mengatakan sikapnya sudah kukuh terkait dengan Century. Kasus ini harus diungkap habis. Bila bersedia bertemu SBY, sikap Syafii bisa ditafsirkan sebagai inkonsistensi.
"Century harus kita bongkar penuh. Kalau DPR masih punya hati nurani, hasil paripurna nanti akan sesuai dengan harapan rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, Andi Arief, pada Selasa malamkemarin membenarkan melakukan pertemuan dengan Syafii. Andi mengaku mengungkapkan data soal L/C fiktif Bank Century yang salah satunya menyeret nama inisiator Pansus M Misbakhun. Syafii, kata Andi, kaget dengan data-data terkait Misbakhun yang disodorkannya.
Namun, Syafi’i menyangkal penilaian Andi ini. Menurutnya, ia biasa-biasa saja ketika Andi Arief menyodorkan data keterlibatan anggota DPR dari FPKS ini dalam L/C fiktif Bank Century. (mnh/dtk)