Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengakui pernah bertemu dengan tersangka kasus suap kuota impor daging, Ahmad Fathanah. Ia mengatakan pernah dua kali kali bertemu dengan Fathanah.
“Di Makassar waktu itu akhir 2012, lupa persisnya. Ada kampanye Pilkada Takalar. Beliau bersama Anis Matta. (Pertemuan) kedua di Medan,” kata Suswono saat menjadi saksi bagi dua terdakwa, Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (17/5).
Meski dua kali bertemu, Suswono menegaskan tidak mengenal sosok Fathanah. Ia hanya mengetahui nama Fathanah dengan sebutan Olong.
Menyoal pertemuan kedua dengan Fathanah, Suswono menceritakan keduanya berjumpa di Medan pada 11 Januari 2013. Ketika itu ada agenda Kementerian Pertanian dan safari dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tapi Suswono juga mempunyai kegiatan lainnya.
Suswono bertemu dengan pelaku usaha, Maria Elizabeth Liman, yang juga merupakan Direktur Utama PT Indoguna. Saat itu, Maria mengaku dari Asosiasi Pengimpor Daging. Pertemuan antara Suswono dan Maria itu difasilitasi oleh mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
Suswono bertemu Maria di Hotel Aryaduta, tempat di mana Luthfi menginap. Dalam pertemuan itu, hadir juga orang dekat Suswono, Soewarso dan Fathanah. Pertemuan itu membahas mengenai krisis daging sapi sesuai dengan data yang dibawa Maria.
Suswono membantah bahwa pertemuan tersebut untuk membahas permohonan penambahan kuota daging impor. “Saat itu saya aktif dengan Maria. Yang lain pasif. Fathanah juga,” kata dia.
Suswono tidak mengingat lagi pernah bertemu Fathanah. Ia juga mengaku tidak pernah berjumpa dengan Fathanah di lingkungan Kementerian Pertanian. Namun, Suswono kemudian kembali mengingat pernah bersama Fathanah ketika jaksa penuntut umum memperlihatkan foto yang diambil dari BlackBerry Messenger pada September 2012.
“Oh, saya ingat itu waktu sarapan di rumah walikota Makassar,” ujar Suswono.
Dalam foto itu diperlihatkan Suswono duduk di samping Fathanah. Keduanya terlihat tengah tersenyum. Suswono tidak mengingat apakah pertemuan itu terjadi setelah atau sebelum di Kabupaten Takalar. Namun, ia menegaskan sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai kuota impor dengan Fathanah. (RoL/KH/PK)