Anggota FPKS DPR Suryama M. Sastra menyatakan, ada banyak instrumen yang dapat digunakan oleh dunia internasional, terutama bangsa Arab dan negera Islam lainnya untuk meredakan konflik Palestina-Israel, antara lain melalui jalur diplomasi, politik, militer sampai dengan cara kemanusiaan.
"Kami ingin menggugat diamnya dunia, menggugat diamnya bangsa Arab, menggugat diamnya AS," tegasnya ditemui di sela-sela aksi Solidaritas Palestina, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (16/7).
Menurutnya, berbagai jalan alternatif dapat dilakukan untuk mewujudkan kemerdekaan negara Palestina yang telah terjajah selama 50 tahun, asalkan setiap kepala negara terutama Indonesia mata hatinya terbuka melihat kenyataan yang ada.
"Dunia harus bangkit menyerang Israel, dunia bisa bicara perdamaian, tetapi kepada Israel sebagai satu negara yang terus melakukan penjajahan dan menyebarkan aksi terornya, dunia diam saja,"tegasnya.
Ia menambahkan, konvensi internasional dan peraturan setiap negara, memperbolehkan menggunakan cara-cara militer untuk menyelesaikan konflik yang tidak selesai dengan jalur dialog diplomatis, hal ini dapat dilakukan dengan mengedepankan pembelaan terhadap suatu negara serta bertujuan menstabilkan suatu kawasan. Cara seperti ini pernah digunakan usai Perang Dunia II, di mana Jepang sebagai pihak yang kalah dapat menggunakan kekuatan militernya untuk membela diri.
Hal senada diungkapkan Perwakilan dari Front Pembela Islam Ustadz Jaffar Shidiq, ia meminta agar Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi untuk memfasilitasi aktivis Islam yang siap untuk berjihad ke Palestina.
"Hanya aktivis muslim yang bisa menegakan kebenaran dan keadilan, untuk membantu kemerdekaan Palestina," tandasnya.(novel)