Dalam surveinya, IDM juga menanyakan kepada responden soal keadaan ekonomi keluarga selama 3 (tiga) tahun terakhir. Dan hasilnya, Sebanyak 71,8% mengatakan terjadi penurunan ekonomi keluarga, sehingga mereka harus mensiasati dengan cara mengurangi hal-hal yang tidak mendesak, seperti pakaian dan jumlah kebutuhan bahan Pangan yang tidak pokok misalnya susu ,daging ,ikan ,telur dan berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit karena akan menambah biaya yang harus dikeluarkan.
“Sementara itu, 20.7% mengatakan kondisi mereka pas-pasan saja, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa menyisihkan untuk menabung dan sisanya sebanyak 7.5% mengatakan kondisi ekonomi mereka membaik dan ada peningkatan penghasilan walaupun sedikit bisa untuk ditabung dan kebutuhan sosialita,” tandasnya.
Saat ditanya apakah ada peningkatan omzet selama 3 tahun terakhir ini? “Ternyata, sebanyak 81.8% responden mengatakan, keadaan mereka justru mengalami penurunan omzet, karena turunnya pembeli, selain itu para pembeli juga mengurangi belanja mereka, bahkan hampir setengahnya dari kebiasaan mereka berbelanja,” tukasnya.
Bahkan dalam temuan survei tersebut, rata-rata omzet mereka turun sebanyak 30% sampai 65 % dari sebelum-sebelumnya. Sedangkan 13.7% responden menjawab omzet mereka tetap dan sisanya sebesar 4.5% mengalami sedikit peningkatan omzet namun keuntungan minim karena barang dagangan terus naik harga belinya. (Swa/Ram)