Survei Dirilis Setiap Pekan, Anies Heran: Ini Memotret Opini atau Membentuk Opini?

eramuslim.com – Meskipun berada di urutan ketiga dalam elektabilitas sebagai calon presiden, Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak khawatir. Hal ini terlihat dari hasil survei terbaru Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menempatkannya di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Anies Baswedan mengaku sudah terbiasa berada di posisi buncit dalam elektabilitas, seperti yang terjadi saat ia maju pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

“Kami terbiasa dengan berada di posisi ketiga, dulu juga seperti itu,” kata Anies saat jumpa pers usai menghadiri acara Milad ke-21 PKS yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).

Di sisi lain, Anies justru mempertanyakan hasil sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali dirilis setiap pekan. Menurutnya, survei yang sejatinya memotret opini publik namun terkesan seperti tengah membentuk opini di publik.

“Jadi saya sampai kadang-kadang berpikir, ini survei memotret opini atau survei membentuk opini ya? Karena kok tiap minggu,” sindirnya.

Meski begitu, Anies mengaku tetap menghormati hak para surveyor dalam memaparkan data temuannya. Baginya, hal itu bisa dijadikan sebagai pemicu semangatnya untuk semakin bekerja keras memenangkan kontestasi demokrasi lima tahunan.

“Yaa tapi tidak apa-apa, itu haknya surveyor. Saya melihat ini sebagai pemicu untuk kita kerja lebih keras, menjangkau semua dan mengajak untuk berkompetisi dalam rekam jejak, gagasan dan karya,” pungkasnya.

Sebelumnya, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan elektabilitas Anies di bulan Mei 2023 kali ini cenderung stagnan. Anies tetap berada di posisi ketiga dari capres lainnya.

Disebutkan, tren elektabilitas Anies selalu berada di bawah Prabowo dan Ganjar. Namun, mantan Mendikbud itu bisa menjadi kuda hitam bagi lawan politiknya seperti Pilkada 2017 silam.

“Namun pilkada DKI Jakarta tahun 2017 menunjukan bahwa H-9 bulan, Anies pun di posisi buncit dalam pertarungan 3 calon. Namun akhirnya lolos putaran kedua, dan mengalahkan Ahok di Putaran kedua,” ujar Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam rilis survei yang dilakukan Jumat kemarin (19/5).

 

(Sumber: RMOL)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Benar membentuk opini,mindset,cuci otak..dan pada akhirnya di samakan hasil suara manual ke survey bayaran. Sungguh perbuatan pemodal oligarki..andai bisa di usut siapa dalangnya…sayang negri ini negri dagelan??????????????