Eramuslim – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengirimkan surat permintaan kepada Google untuk menghapus 73 aplikasi bermuatan LGBT serta memblokir 15 DNS dari 15 aplikasi LGBT yang ada di Google Play Store.
“Senin (15/1) lebih dari 70 aplikasi sudah kami minta Google untuk diblok. Ada aplikasi yang pindah terus dan sudah menggunakan DNS lebih dari enam kali,” ujar Menteri Kominfo Rudiantara di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Kamis (18/1).
Salah satu aplikasi bermuatan LGBT, tutur Rudiantara, telah diblokir pada 2016, kemudian berpindah DNS dan telah diblokir lagi oleh Kemkominfo.
Setelah diblokir, aplikasi itu berpindah DNS lagi pada 2018 sehingga Kemkominfo meminta Google untuk menghentikan lagi.
Rudiantara mengatakan Kemkominfo akan terus memantau aplikasi berkonten negatif di Internet, termasuk kegiatan yang melanggar norma kesusilaan.
“Kami harus pantau terus. Saat muncul, kami blok, muncul kami blok lagi. Tidak pernah berhenti perangi itu,” kata dia.
Rudiantara mengungkapkan sejak bulan Januari 2018, sebanyak 169 situs LGBT yang bermuatan asusila telah diblokir yang kesemuanya berasal dari hasil penelusuran dan pengaduan masyarakat.
Selain itu, terdapat 72.407 konten asusila/pornografi yang telah ditangani pada Januari 2018.
Kementerian Kominfo mengimbau masyarakat tidak menggunakan aplikasi yang tidak sesuai dengan norma sosial budaya di Indonesia.
Penyelenggara konten global dan nasional juga diimbau aktif dalam menjamin ketersediaan konten positif dan menekan jumlah konten negatif. (So/Ram)