Surat terduga teroris yang ditemukan Densus 88 saat penyergapan di Solo, Jawa Tengah, memuat sejumlah kode atau sandi. Kini, Polri tengah mempelajari oleh kode-kode tersebut.
Kode-kode itu antara lain ‘pengantin’ dan ‘main bola’. Menurut Kepala Biro Penerangan Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, kode pengantin berarti bom bunuh diri. “Tapi, kalau (sandi) main bola itu artinya ingin melakukan penyerangan dengan petugas,” kata Boy di Gedung DPR, Jakarta, Senin 3 September 2012.
Boy menuturkan, sandi-sandi itu terungkap selama pemeriksaan. Polri, kata dia, terus mendalaminya. “Kami akan melihat dengan teliti,” kata dia.
Dia menambahkan, dalam surat yang ditemukan, komplotan ini terlihat sangat teliti dalam menjalankan aksi. Termasuk, menentukan hari pelaksanaan aksi. “Itu fakta sementara yang ada,” ujar Boy.
Sebelumnya, Boy mengatakan, lembaran-lembaran surat yang ditemukan dari tas milik terduga Farhan itu juga menunjukkan komplotan ini merupakan jaringan lama. Surat ini juga menunjukkan motif serangkaian serangan yang terjadi di Solo selama Agustus ini.
“Setelah penembakan itu ditemukan surat yang diketahui milik Farhan. Surat itu berlembar-lembar, banyak lembarannya dan dalam pemeriksaan hari ini ditemukan gambaran dari serangkaian aksi yang terjadi di Solo,” kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Gedung DPR, Senayan, Senin (3/9/2012).
Boy menjelaskan pada alenia pertama surat menggambarkan ada kesamaan tujuan aksi-aksi Farhan Cs dengan aksi sebelumnya.
“Ada kesamaan tujuan dengan aksi-aksi sebelumnya yaitu ingin menegakkan negara dengan Syariat Islam,” ujar Boy.
Pada alinea kedua, kata Boy, menjelaskan mereka ingin balas dendam kepada anggota kepolisian.
“Balas dendam ini terkait penangkapan yang dilakukan polisi kepada pelaku teroris sebelumnya,” ujar Boy.
Kontak tembak antara terduga teroris dan Densus 88 terjadi di Jalan Veteran, Solo, Jumat 31 Agustus malam lalu.
2 Orang terduga teroris Farhan dan Mukhsin tewas dalam baku tembak itu. Sedangkan 1 anggota atas nama Bripda Suherman juga tewas.
Seorang terduga teroris atas nama Bayu turut ditangkap di tempat berbeda malam itu.
Ketiga teroris itu merupakan tersangka serangkaian aksi teror di Solo yang terjadi pada 17, 18 dan 30 Agustus. Saat ini Polri masih mengembangkan penyidikan.(fq/detik/vivanews)