السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
بسم الله والحمد لله. والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن والاه.
أما بعد،
Kepada segenap *IKHWAN TERCINTA* di Tanah Air yg bertanya ttg *Pandangan Pribadi saya thd Hasil Ijtihad Politik* Dewan Pimpinan Daerah – Front Persaudaraan Islam (DPD FPI) Jakarta, yg mendukung *Paslon RIDO (Ridwan Kamil – Suswono)* Nomor Urut 01 dlm Pilgub Jakarta :
1. Apa tdk berarti FPI bersanding / kompromi / mendukung JOKOWI ?
2. Apa FPI sebaiknya GOLPUT / COBLOS SEMUA saja ?
3. Apa FPI tdk khawatir dihujat PUBLIK lantaran kecewa ?
*Bismillaah wal Hamdulillaah, saya tegaskan disini bahwasanya saya & FPI tetap konsisten ikut MAKLUMAT TRIPILAR ttg Pilkada Serentak 2024.*
Alhamdulillaah, saya & FPI tdk pernah bersanding / kompromi / mendukung Jokowi, apalagi Megawati dg Partainya yg selama ini *membesarkan* Jokowi dan ikut *menikmati* kekuasaan Jokowi selama 10 tahun.
Alhamdulillaah, saya & FPI tetap komitmen utk terus membela rakyat tertindas dan juga terus mengejar Para Begal Konstitusi & Pelanggar HAM serta Koruptor dari *Rezim Jokowi & Kroninya.*
Alhamdulillaah, saya & FPI juga tetap komitmen utk menuntut Rezim Jokowi ke Pengadilan HAM terkait *Tragedi Pembantaian 6 Pemuda Santri Laskar FPI (Front Pembela Islam) di Km 50* & menuntaskan *Sidang Pengadilan ttg Gugatan Rp. 5.246,74 Trilyun* thd Jokowi utk dikembalikan ke Kas Negara, sekaligus penyitaan seluruh Aset Kekayaan Jokowi & *memiskinkannya.*
Alhamdulillaah, saya & FPI pun tetap komitmen utk terus mendorong Pemerintahan Baru Prabowo agar *Lepas & Bersih* dari segala bentuk Tekanan *Oligarki Busuk* & *Pengaruh Jahat* Jokowi mau pun Megawati dan Partainya beserta Kroni-Kroni mereka, juga akan terus mendesak Proses Hukum thd *FUFUFAFA.*
Soal Sikap Politik FPI dlm Pilkada Serentak 2024 telah disepakati bersama TRIPILAR : *FPI – GNPF Ulama – Persada 212* utk terikat & tunduk mematuhi sepenuhnya *MAKLUMAT TRIPILAR* ttg Pilkada Serentak 2024 yg *Intinya :* Memberi arahan agar Umat Islam memilih *Paslon Terbaik* sesuai Syariat Islam, jika tdk ada mk Paslon yg *Mudhorotnya Teringan,* jika Mudhorotnya sama besar mk Umat Islam *berhak* GOLPUT atau COBLOS SEMUA, tapi tetap melihat & memperhatikan *Fatwa Ulama Istiqomah* di Daerah masing-masing.
Karenanya, Hasil Ijtihad Politik FPI di berbagai Daerah *berbeda-beda,* krn Situasi Politiknya juga tidak sama. Ada yg mendapat Pilihan Terbaik, dan ada juga yg mendapat Pilihan Teringan Mudhorotnya, bahkan ada yg GOLPUT / COBLOS SEMUA.
Dan sesuai mekanisme aturan *Organisasi FPI* ada ketentuan bahwa semua Pengurus & Anggota FPI harus *LOYAL* ikut Pilihan DPD FPI di daerahnya utk Pilgub & ikut Pilihan DPW FPI di wilayahnya utk Pilbup / Pilwalkot, *selama* Musyawarah Pengambilan Keputusan Ijtihad Politik DPD FPI atau DPW FPI tersebut *sesuai* Aturan AD/ART Organisasi FPI dengan sepengetahuan Penasihat DPP FPI, serta *sesuai* Arahan Maklumat Tripilar tentang Pilkada Serentak 2024.
Karena itulah, soal DPD FPI Jkt yg memutuskan dukung Paslon RIDO Nomor Urut 01 dlm Pilgub Jakarta, menurut *Pandangan Pribadi* saya sdh sesuai dg Arahan MAKLUMAT TRIPILAR ttg Pilkada Serentak 2024, shg *WAJIB DITAATI* oleh seluruh Pengurus & Anggota FPI di seluruh jajaran DPD, DPW, DPC & DPRa FPI *se-Jakarta.*
Hasil Ijtihad Politik DPD FPI Jakarta tersebut sdh seyogyanya dihormati oleh saya & segenap Jajaran Pengurus DPP FPI, serta seluruh elemen Bangsa & Negara Indonesia, krn itu merupakan *Hak Politik* yg dijamin serta dilindungi oleh Konstitusi & Perundang-Undangan.
Setahu saya bhw *DPD FPI Jkt* mendukung Paslon RIDO, antara lain krn pertimbangan kaidah : *”Wujubul ‘Amal Bi Akhoffidh Dhororain”* (Wajib Beramal dg Mudhorot yg lebih ringan) dan beberapa kaidah lainnya.
Saya juga menilai bahwa langkah DPD FPI Jakarta tersebut bukan hanya sebagai bentuk *Dukungan,* tapi juga merupakan *BENTENG* bagi Paslon agar tdk dikondisikan oleh *JOKOWI & OLIGARKI.*
Jadi, saya memahami betul bahwa Sikap DPD FPI Jakarta bukan krn ingin bersanding / kompromi / mendukung Jokowi sebagaimana *dituduhkan & difitnahkan,* tapi sesungguhnya karena *Pertimbangan Realita Politik di Pilgub Jakarta yg sangat Ruwet & Dilematis.*
Bagi DPD FPI Jakarta memilih *Cagub Non Muslim* di Jakarta yg mayoritas muslim tentu tdk mungkin, krn tdk sesuai dg *Ideologi FPI.*
Dan bagi DPD FPI Jakarta memilih Paslon Cagub & Cawagub yg keduanya merupakan *Kader Tulen* dari *Partai Merah yg Islamofobia,* juga hal yg tdk mungkin *selama* masih ada pilihan lain yg lebih ringan mudhorotnya.
Disini Sikap DPD FPI Jakarta bukan krn faktor pribadi perorangan Paslonnya, tapi murni krn faktor *Partai Pengusung Utamanya* adalah Partai Politik yg tdk sejalan dg *Ideologi FPI,* bahkan secara nyata & jelas memiliki *Rekam Jejak* yang tdk bersahabat dg *Perjuangan Islam,* bahkan memusuhi *Syariat Islam,* dan Pimpinan Partainya pernah *menista Rukun Iman kpd Hari Akhir* tanpa mengaku salah dan tidak pernah bertaubat terkait penistaan tsb sampai saat ini.
Sdg sikap GOLPUT / COBLOS SEMUA bagi DPD FPI Jakarta juga *BUKAN SOLUSI,* krn justru akan menguntungkan Partai Merah yg terkenal dg *Islamofobianya* tsb, apalagi *konon* katanya Survey Paslonnya di Jkt belakangan ini sdg naik terus, shg patut utk *diwaspadai.*
Ada pun Pilih Paslon RIDO, walau pun Paslon ini diusung oleh KIM bentukan Pemerintah, bagi DPD FPI Jakarta bisa jadi *SOLUSI PILIHAN*, krn faktanya di dalam KIM masih ada Partai Islam & Partai Berbasis Islam spt PKS, PKB & PAN serta lainnya, ditambah lagi Paslon RIDO telah bersedia menanda-tangani *PAKTA INTEGRITAS* dg DPD FPI Jakarta utk *Kepentingan Islam & Umatnya.*
Sdg soal *Kasus Penistaan Nabi Muhammad SAW* yg menimpa Suswono sdh saya jawab melalui Surat saya yg telah dibacakan oleh Ketum FPI Hb Muhammas b Husein Alattas saat digelar *Reuni Aksi 411* pd tgl 4 November 2024 lalu, yg *Intinya :* Bahwa Suswono telah mengaku KHILAF tdk sengaja keseleo lidah tanpa niat / maksud menista Nabi Muhammad SAW, lalu beliau juga sdh mengaku salah & beristighfar mohon ampun kpd Allah SWT, juga mohon maaf kpd Umat Islam, serta berterima kasih kepada Para Habaib & Ulama yg telah menegurnya & memperingatkannya, shg *Kasus Suswono* tdk bisa disamakan dg *Kasus Ahok* yg menista Al-Qur’an berulang-kali dg sengaja dan scr arogan tidak mau mengaku salah, krn merasa dilindungi *Rezim Jokowi,* serta baru terpaksa minta maaf setelah ada Aksi Bela Islam Berjilid-Jilid yg dg izin Allah SWT menang & sukses mendorong Proses Hukum thd Ahok hingga dipenjara.
Dengan demikian bahwa *Pertimbangan & Hasil Ijtihad Politik DPD FPI Jakarta* scr Syariat mau pun Strategi Politik sudah benar dan bisa dimengerti, serta seyogyanya dimaklumi oleh *SEMUA PIHAK.*
Karenanya, FPI jangan khawatir. In-sya Allah, Umat Islam yg baik tdk akan kecewa dg FPI, selama FPI berdiri atas dasar Hujjah & Dalil yg bisa dipertanggung-jawabkan scr Syar’i.
Ada pun gonggongan *Para Pembenci FPI,* yg sejak dulu memang sudah Anti & Benci FPI, atau pun Propaganda *Gerombolan Oportunis Politis* yg merasa dirugikan dg Sikap DPD FPI Jkt tsb, tdk usah diambil pusing, krn hanya buang waktu & energi.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa *Hasil Ijtihad Politik DPD FPI Jkt* scr Syariat mau pun Strategi Politik sudah tepat. In-sya Allah menjadi keputusan yg diridhoi & diberkahi Allah SWT. Aamiiin.
Begitu pula *Pandangan Pribadi saya thd Hasil Ijtihad Politik DPD FPI Jawa Barat* yg mendukung *Paslon ASIH (Ahmad Syeikhu & Ilham Habibi)* Nomor Urut 3 dalam Pilgub Jabar, sdh sesuai Arahan MAKLUMAT TRIPILAR ttg Pilkada Serentak 2024.
Sikap saya juga akan tetap sama thd semua *Hasil Ijtihad Politik* setiap DPD FPI utk Pilkada Tingkat I (Pilgub) & setiap DPW FPI utk Pilkada Tingkat II (Pilbup / Pilwalkot), di wilayahnya masing-masing, *selama* Musyawarah Pengambilan Keputusan Ijtihad Politik DPD FPI atau DPW FPI tersebut *sesuai* Aturan AD/ART Organisasi FPI dengan sepengetahuan Penasihat DPP FPI, serta *sesuai* Arahan Maklumat Tripilar tentang Pilkada Serentak 2024.
Saya mengajak kepada semua Pengurus, Anggota, Aktivis & Simpatisan FPI dimana saja berada utk berjuang bersama FPI di Daerahnya masing-masing. Jangan berpecah belah, krn pepecahan pangkal kelemahan & kekalahan.
*Akhirnya, saya serukan kepada DPD FPI Jakarta & DPD FPI Jabar khususnya, serta semua DPD FPI mau pun DPW FPI umumnya, utk terus lanjutkan perjuangan. Silakan wujudkan hasil Ijtihad Politiknya dg cara elegan & terhormat. Jangan takut hujatan & cacian. Tawakkal kepada Allah SWT. Menang Kalah tetap MENANG selama mencari Ridho Allah SWT. Berjuang terus dg Tulus & Ikhlas tanpa mencaci-maki pihak mana pun. Tetap jaga Persatuan & Kesatuan Bangsa dalam Perbedaan Pilihan Politik.*🙏
Semoga Sukses dan Berkah. Aamiiin.🤲
Demikian Surat saya ini, apa yg benar datang dari Allah SWT, sdg apa yg tdk benar datang dari diri saya sendiri. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat & Maghfirah-Nya utk kita semua, serta selalu menuntun kita dg Taufiq & Hidayah-Nya.
*’Afwan wa Syukron.*
حسبنا الله ونعم الوكيل، نعم المولى ونعم النصير. وما توفيقي إلا بالله. والله المستعان.
هداني الله وإياكم إلى صراطه المستقيم. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
Madinah, 19 Jumadil Ula 1446 H
21 November 2024 M