Menurut dr. Adib, gambaran di Kabupaten Kudus dua minggu pasca Lebaran saat itu mulai terjadi kenaikan kasus. Selain kasus Covid-19, kata dia, pasca Lebaran juga memicu munculnya penyakit lain seperti diare, tipes dan DBD.
“Makanya banyak masyarakat ke RS dan sejak itu RS jadu overload. Dari situ kemudian kondisi nakes sudah mulai terpapar,” katanya.
Data di Kudus, ada 358 nakes yang terinfeksi dan di antaranya adalah 70 dokter. Hanya 30 orang dengan kondisi ringan sedang. Dan 1 orang kondisi berat.
“Satu kondisi berat karena ada dokter sudah usia lanjut, dan kini sudah membaik,” jelas dr. Adib.
Kemudian ada 1 dokter senior meninggal karena komorbid. Dan ada 1 ahli gizi juga meninggal.
“Salah satu meninggal karena komorbid asma,” kata dr. Adib.
Ia menegaskan nakes yang meninggal tersebut meski sudah divaksinasi disebabkan oleh kondisi faktor risiko komorbid yang mendasarinya. Meski demikian, secara keseluruhan vaksinasi tetap bisa membuat seseorang mendapatkan perlindungan.
“Sebenarnya resiko paparan bisa terjadi walaupun divaksinasi. Makanya selalu ingat prokes. Yang perparah kondisi seseorang walau sudah divaksinasi ya itu karena komorbid,” jelasnya.
“Namun secara keseluruhan dengan vaksinasi kondisi seseorang akan terlindungi. Sebagian besar nakes isolasi mandiri dan gejalanya ringan,” katanya. [Fajar]