Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Per Unit Mulai Maret, Rocky Gerung Singgung Energi Kotor

eramuslim.com – Pemerintah akan mulai memberlakukan subsidi motor listrik Rp7 per unit Juta pada Maret 2023 mendatang.

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, logikanya apabila transfortasi publik diberikan subsidi pada transportasi publik, sedangkan ini diberikan ke individu. Akibatnya kata dia, pengguna motor akan meningkat di jalan, yang akan menyebabkan kemacetan.

“Ini akan banyak semut-semut di jalan-jalan yang pakai motor listrik,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya, Selasa, (22/2/2023).

Hal ini kata dia, menunjukkan bahwa kebiasaan Presiden Joko Widodo mengkritik kebijakannya sendiri.

“Dia doyan untuk bikin kebijakan yang ugal-ugalan terus dia kritik sendiri kan. Jadi Pak Jokowi mengkritik sendiri kebijakannya kan. Akhirnya di situ,” ucapnya.

Menurutnya Jokowi sebenarnya pada posisi bingung tidak tahu mau melakukan apa.

Apalagi para pemain di industri nikel telah diberikan konsesi. Sehingga kata dia yang akan diuntungkan hanya pengusaha industri mobil listrik.

“Itu berarti yang akan diuntungkan ya pasti 3,4 orang aja bermain di industri mobil listrik,” tambah ahli filsafat ini.

Belum lagi soal energi listrik kata dia di Indonesia berasal dari energi yang kotor yakni diambil dari produksi batubara. Bahkan dunia mulai menyoroti, khususnya disindir di Davos bulan lalu.

“Kalau kita mau ada energi listrik harus datang dari sumber yang bersih dan bukan dari batubara, itu pertama,” ujarnya.

Kedua kata dia, kalau mau kembangkan industri ramah lingkungan mobil listrik misalnya lakukan dengan proses yang demokratis.

“Bukan hanya 3,4 orang player yang mau monopoli pasar. Itu jadi prinsip etik global itu yang harus kita taruh sebagai ukuran untuk mengukur. Apakah kebijakan Pak Jokowi di bidang industri otomotif ini sesuai dengan etika dunia yang baru, yaitu pertama sumber energinya adalah bersih, yang kedua proses memperoleh lisensi, lisensi bisnis itu demokratis apa tidak. Tetapi itu monopolistis kan itu soalnya,” pungkasnya. [Fajar]