Michael pun berharap agar kondisi yang menimpa keluarganya, di mana istri yang dinikahinya selama tujuh tahun dan telah memberikan dua orang anak itu, menjadi yang terakhir dikarenakan buruknya pelayanan kesehatan untuk masyarakat di pedesaan, termasuk puskesmas yang tidak memiliki pelayanan dokter.
“Saya dan keluarga sudah ikhlas, tapi ini jadi pesan ke Pemerintah agar pelayanan kesehatan itu sangat penting hingga ke desa-desa. Kalau dokter kurang, ditambah,” saran Michael.
“Meninggalnya istri saya bukan hanya satu nyawa saja, tapi ada dua nyawa anak-anak yang ikut jadi korban. Saya mohon Pemerintah memperhatikan ini,” tandasnya.
Sekadar diinformasikan, Juita Lidya Tiwa (30), warga Desa Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), meninggal dunia di hari ke-10 setelah dirinya divaksin.
Sebelumnya, Juita dilaporkan mengalami gejala demam, sakit kepala, dan mual-mual. [Suara]