Srikandi Demokrasi Indonesia Serukan Kutuk Serangan Israel

Serangan Israel yang membabi buta ke Libanon sejak pertengahan Juli lalu, telah menewaskan ratusan korban sipil, yang paling banyak anak-anak balita dan perempuan. Kondisi telah mengetuk puluhan aktivis perempuan yang tergabung dalam Srikandi Demokrasi Indonesia, untuk menyuarakan Solidaritas Nasional Untuk Libanon dan Palestina, di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8).

Koordinator aksi, Nuraini menegaskan, kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh Israel melalui agresi militernya tidak ubahnya seperti imperialisme global, yang terus memaksa diri untuk meluaskan jajahannya untuk kepentingan yang didukung oleh AS.

"Dengan dalih apapun kejahatan kemanusiaan yang telah menimpa warga sipil di Libanon dan Palestina, tidak bisa dimaafkan," tegasnya.

Ia menilai, PBB terkesan mandul dalam mengupayakan penghentian perang, hal itu terbukti sampai saat ini tidak ada kesiapsiagaan PBB untuk menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Oleh karena itu Srikandi Demokrasi Indonesia menyerukan sikap mengutuk keras dan segera dihentikannya agresi militer Israel ke Palestina dan Libanon, menyerukan kepada negara diseluruh dunia untuk memberikan solidaritas dan dukungan terhadap Palestina dan Libanon, serta meminta Presiden RI SBY untuk segera melakukan politik luar negeri bebas aktif sebagai andil dalam rangka menyelesaikan konflik tersebut.

Aksi berjalan tertib di sekitar Bunderan Patung Selamat Datang, peserta aksi melakukan orasi secara bergantian, dan menggelar spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan, Kami mengutuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap Palestina dan Libanon, Agresi Israel Kejahatan Kemanusiaan, Stop Agresi Israel atas Palestina-Libanon.(novel)