Eramuslim.com – Ratusan warga korban penggusuran dari 33 kelurahan se DKI Jakarta menggelar kongres rakyat di bawah kolong Tol Wiyoto Wiyono dengan seruan lawan penggusuran yang dilakukan Gubernur Ahok. Mereka memakai kaos merah bertuliskan rindu dengan pemimpin buruh dan pemimpin dari rakyat miskin.
Ketua Panitia pelaksanaan kongres sekaligus Ketua Umum Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Marlo Sitompul mengungkapkan tujuan kongres tersebut sebagai bentuk perlawanan warga terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap sewenang-wenang melakukan penggusuran terhadap warga tinggal di pemukiman liar di Jakarta.
“Kegiatan kongres menyatukan rakyat calon korban dan maupun korban dan kita berkumpul di sini datang menuntut agar tidak digusur sewenang-wenang dan kami akan lawan,” kata Marlo saat ditemui di lokasi, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (15/5).
Marlo menilai penggusuran pemukiman warga pinggiran Jakarta dilakukan Ahok terkesan dipaksakan untuk kepentingan orang-orang kaya dan pengusaha. Banyak juga proyek penggusuran itu tidak jelas dan terbengkalai hingga saat ini.
“Akibat penggusuran itu sampai sekarang tanah yang sudah rata tidak jelas pembangunannya. Dan itu terlihat dipaksakan untuk kepentingan para cukong,” beber Marlo.
Pantauan merdekacom, warga berbondong-bondong ikut dalam acara kongres rakyat tersebut dengan mengendarai Metro Mini. Ibu-ibu dan anak- anak korban penggusuran terlihat hadir sambil membawa poster mengecam tindakan Ahok atas kebijakan penggusuran kepada warga Jakarta.
Usai melakukan kongres, para warga juga akan melakukan long march dari kolong Tol Wiyoto Wiyono ke Waduk Pluit, Jakarta Utara untuk melakukan tabur bunga dan pemberian karangan bunga sebagai bentuk berduka cita terhadap korban penggusuran.(ts/mdk)