Soroti PSI yang Salah Input Data Kampanye, Ferdinand Hutahaean Langsung Beri Kritikan Pedas

eramuslim.com – Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahaean, memberikan komentar menohoknya kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang salah input dana kampanye.

Dalam singgungannya di aplikasi X @ferdinand_mpu, dia menyebut Partai yang salah input itu merupakan Partai yang mendukung Wakil Lurah.

“Partai salah input itu adalah partai terkorup dalam mendukung wakil lurah kali ini,” ujar Ferdinand (12/1/2024).

Mengatakan Partai terkorup, Ferdinand membeberkan alasannya. Dia menuturkan, PSI sejauh ini memiliki baliho terbanyak yang tersebar di antara peserta Pemilu lainnya.

“Mengapa terkorup? Baliho mereka terbanyak dari semua peserta,” tukasnya.

Meskipun menjadi Partai dengan baliho terbanyak, kata Ferdinand, PSI mengklaim penerimaan mereka hanya pada angka Rp2 miliar.

“Tapi mengaku penerimaan hanya 2 M dan pengeluaran hanya 2 ratus rebu,” imbuhnya.

“PARTAI PENIPU..!! PARTAI KORUP..!! PARTAI NEPOTISME..!,” tandasnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan pendapatan mencapai Rp 2,002 miliar dan pengeluaran awal hanya Rp 180 ribu.

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, mengklarifikasi bahwa jumlah pengeluaran yang tercatat sebagai Rp 180.000 merupakan kesalahan input.

“Oh yang Rp 180.000, itu salah input, nanti dibenerin. Nanti bendahara umum yang akan menginfokan,” kata Kaesang kepada wartawan di Jakarta Timur pada Rabu (10/1/2024).

Kaesang menjelaskan bahwa jumlah sebenarnya dari dana pengeluaran kampanye PSI mencapai belasan miliar rupiah.

Koreksi ini menjadi sorotan karena mencerminkan ketelitian yang diperlukan dalam pelaporan dana kampanye.

KPU sebelumnya menerima LADK dari 18 partai politik, di mana PSI menyampaikan pendapatan Rp 2,002 miliar dengan pengeluaran awal sebesar Rp 180 ribu.

Data tersebut menjadi bagian dari proses evaluasi KPU terhadap pelaporan dana kampanye dalam pemilu mendatang.

Dengan klarifikasi dari Ketua Umum PSI, diharapkan data LADK dapat disesuaikan agar mencerminkan akuratnya laporan dana kampanye PSI.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar