Dalam siaran persnya yang dikeluarkan Forum Umat Islam (FUI), 12 Juli 2009 M, dan ditandatangni Sekjen FUI, Mohammad al-Khaththat, berkenaan dengan peristiwa yang menimpa muslim Uighur, di Xinjiang, Cina, di mana pemerintah Cina telah menculik lebih dari 1434 muslim Uigur. Ditambah jumlah korban yang mencapai 184 jiwa, serta ribuan lainnya luka-luka. Pemerintah Cina juga menutup masjid-masjid yang ada di kota Urumqi, sehingga umat Islam tidak dapat menjalankan shalat, termasuk shalat Jum’at.
Berkenaan dengan tindak kekerasan yang dilakukan pemerintah Cina terhadap muslim Uighur di Xinjiang, maka Forum Umat Islam (FUI) menyatakan :
- Mengutuk pembantaian atas kaum muslim Uigur
- Memprotres tindakan represif pemerintah Cina atas bangsa muslim dan menuntut agar tindakan itu segera dihentikan
- Menuntut pemerintah Indonesia dan dunia Islam agar menekan pemerintah Cina untuk memberikan hak-hak hidup serta kemerdekaan bangsa Uigur
- Menyerukan kepada umat Islam agar memberikan dukungan solidaritas kepada kaum muslimUigur dan membacakan qunut nazilah untuk kesalamatan mereka.
Demikian pernyataan yang dikeluarkan FUI, di Jakarta, yang disampaian bersama dengan para pemimpin Ormas Islam lainnya. Selain itu, FUI juga menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid al-Barkah, di Kampung Bali Matraman. Acara itu diisi pidato-pidato para ulama dan pimpinan Ormas Islam, termasuk pimpinan Asy-Syafi’iyah, KH.Abdul Rasyid Abdullah Syafii.
Menurut keterangan dari Sekjen FUI, Mohammad al-Khaththat, delegasi FUI akan diterima Dubes Cina di Jakarta, siang ini, dan akan mengajukan protes atas pembantaian yang dilakukan pemerintah Cina terhadap muslim Uighur. Para pemimpin Ormas Islam, yang tergabung dalam FUI itu, meminta agar pemerintah Cina menghormati hak-hak dasar hidup muslim Uighur, khususnya kemerdekaan dalam menjalankan agaman ya. (m)