eramuslim.com – Kesesuaian rencana koalisi besar yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara buka bersama DPP PAN beberapa hari yang lalu dianggap sebagai usaha untuk mengepung PDI Perjuangan.
Menurut Ahmad Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Luhut bertanggung jawab atas langkah-langkah politik Jokowi. Tujuannya adalah untuk mengepung PDIP agar bersedia menyerahkan “golden ticket”-nya kepada koalisi besar yang dibentuk oleh Istana Presiden.
Umam berpendapat, pernyataannya Jokowi saat ini akan dipandang PDIP seperti kacang lupa kulitnya.
“Pesan itulah yang pernah disampaikan secara terbuka oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi saat Rakernas PDIP,” demikian kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/4).
Pengamatan Umam, ketidakhadiran PDIP di acara buka bersama partai pendukung Istana bisa dimaknai sebagai ketidakmauan partai berlambang banteng tunduk di bawah bayang-bayang orkestrasi politik yang dimainkan Luhut dan Jokowi.
Analisa Umam, meskipun Jokowi kader PDIP, namun PDIP sendiri ingin menunjukkan tinggi marwah politiknya, yang tidak mau diatur-atur oleh Luhut dan Jokowi. Termasuk di balik wacana Prabowo-Ganjar yang juga ada pengaruh besar Luhut dan Jokowi.
“Di sini, PDIP menolak untuk berada di bawah bayang-bayang itu,” jelas Umam.
(RMOL)