Soal Video Viral Panji Gumilang Akui Dirinya Komunis, Ternyata Editan

eramuslim.com – Sebuah potongan video yang menampilkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, mengakui sebagai seorang komunis, menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat.

Tak hanya itu, potongan video yang mengklaim bahwa Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, mengakui sebagai seorang komunis tersebut, menjadi topik hangat di banyak media nasional.

Namun, dari penelusuran terkini.id, ternyata video yang menyebut Panji Gumilang mengaku sebagai komunis itu telah dipotong alias diedit.

Adapun video utuh Panji Gumilang terkait komunis itu awalnya diunggah oleh kanal YouTube Al-Zaytun Official pada April 2023, lalu.

Dilihat dari isi keseluruhan tayangan video berjudul ‘Tausiyah Syayky Al-Zaytun di Bimbingan Terpadu Akhir Pembelajaran Santri Kelas 12′ tersebut, pada menit ke-25’, Panji Gumilang terlihat membahas tentang kemajuan negara China.

“Anak-anakku, sekarang China umur kemajuannya 25 tahun diukur dari tahun 1998. Pada 1998 Indonesia sudah naik hampir bersamaan dengan China dipotong, hancur lagi nol lagi,” kata Panji Gumilang, seperti dilihat terkini.id pada Minggu, 18 Juni 2023.

Panji pun kemudian menyebut kemajuan China itu menjadikan negara komunis tersebut menjelma menjadi raksasa dunia menyamai negara kapitalis Amerika Serikat dan Eropa.

“China naik terus menjadi raksasa segala hal. Raksasa pendatang baru itu musti kuat kan daripada raksasa tua. Apa raksasa tua? Kaum kapitalis Eropa, sudah ratusan tahun kaya, kapitalis Amerika sudah ratusan tahun kaya dan tua,” ungkapnya.

Menurut Panji, kemajuan China tidak terlepas dari peran Deng Xiaoping yang terkenal dengan pernyataannya, ‘tidak peduli apakah itu kucing putih atau kucing hitam, selama bisa menangkap tikus, itu adalah kucing yang baik’.

“Jangan pura-pura kucing yang menyayangi tikus seperti yang dilakukan oleh kaum imperalis kapitalis. Seperti menyayangi rakyatnya tapi dia mencengkeram. Bahasa China begitu, entah ngerti entah tidak orang China itu,” tuturnya.

Pada tayangan selanjutnya, Panji Gumilang kemudian membahas terkait produk perdagangan China dimana menurutnya, produk China harganya murah namun berkualitas.

Menurut Panji, saat ini orang Amerika Serikat hingga Eropa dan Arab tak bisa hidup tanpa produk China lantaran murah tapi berkualitas.

“Orang kapitalis Amerika tidak bisa hidup tanpa produk China yang murah tapi berkualitas, orang Eropa juga seperti itu, orang Arab juga seperti itu,” jelasnya.

Ia pun kemudian menceritakan pengalamannya saat dikunjungi oleh seorang produsen produk asal China.

“Saya dikunjungi oleh produsen dari China karena saya mengimpor barangnya. Tahu-tahu yang datang sangat muda, energik, macho,” cerita Panji.

Ketika ditemui oleh produsen asal China itu, pimpinan Ponpes Al Zaytun tersebut menanyakan perihal identitas yang bersangkutan.

“Saya tanya ‘siapa nama?’. Saya bertanya ‘berapa kalian punya umur?’,” tanya Panji yang kemudian dijawab oleh orang China itu bahwa dirinya bernama James dan berusia 30 tahun.

Tak hanya identitas, Panji juga menanyakan perihal agama yang dianut oleh pemuda asal China itu.

“Kemudian saya tanya, apa agamamu? Saya terpaksa bertanya karena akan meneliti,” tanyanya lagi.

Menjawab pertanyaan pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang tersebut, pemuda asal China itu mengatakan bahwa agamanya adalah komunis.

“Saya komunis. Saya komunis,” ujar Panji menirukan jawaban pemuda China itu.

Berdasarkan penelusuran fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa video yang beredar luas di media sosial dan banyak diberitakan oleh media-media nasional yang menyebut Panji Gumilang mengaku sebagai komunis adalah video yang sudah dipotong alias editan.

Faktanya, pimpinan Ponpes Al Zaytun itu bukan mengakui dirinya sebagai komunis melainkan hanya menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan seorang produsen asal China yang mengaku beragama komunis.

Berikut video full terkait pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang bahas soal negara komunis China:

(Sumber: Terkini)

Beri Komentar

1 komentar