Namun saat itu Puskesmas sudah dalam kondisi sepi. Kemudian, semua petugas Puskesmas dipanggil untuk datang kembali ke Puskesmas guna diminta keterangan.
Seusai dari Puskesmas, Cellica menemui penerima vaksin tersebut ke tempat kerjanya. Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan keterangan dari kedua belah pihak. Cellica mengaku mengedepankan asas praduga tak bersalah terkait kasus tersebut.
Sebelumnya, video vaksinasi di Karawang, Jawa Barat, mendadak viral di sejumlah platform media sosial (medsos). Seorang petugas kesehatan tertangkap kamera diduga saat menyuntikkan vaksin ke seorang warga, namun tanpa ditekan flunger suntikkannya.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @halokrw, disebutkan kejadian tersebut terjadi di sebuah Puskesmas di Karawang. Bermula dari seorang pengguna Instagram yang menggunggah video dirinya sedang divaksin. Namun, ada temannya yang melihat keanehan dalam video tersebut.
“Yaitu jarum ditusukkan namun langsung dicabut lagi tanpa ada proses menekan ujung bagian atas suntikan seperti penyuntikan pada umumnya,” tulis akun tersebut seperti dikutip, Rabu (14/07).
Pengunggah video yang baru menyadari kemudian mengunggah video tersebut kembali hingga menjadi ramai. Setelah viral, disebutkan akun tersebut, si pengunggah kembali dipanggil pihak puskesmas, dan tak lama kemudian mengunggah permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai.
“Pihak keluarga yang mengetahui hal itu merasa aneh dan menduga ada percobaan intimidasi yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada anaknya. Sebab, setelah dari puskesmas, anaknya langsung berangkat ke tempat kerja mengaku lemas dan minta dijemput oleh anggota keluarganya. Ketika dijemput, ia langsung lemas berada di pelukkan keluarganya,” tulisnya.
Pihak Dinas Kesehatan Karawang sendiri mengaku sedang melakukan investigasi terkait video viral tersebut. “Tim Dinkes sedang investigasi kasus ini,” kata Kepala Seksi Promosi Dinkes Karawang dr Dede Ratna Ningrum.[merdeka]