Soal Usulan Dana Zakat untuk Program Makan Bergizi, MUI Angkat Bicara: Baiknya Dikaji Dulu…

eramuslim.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis, angkat bicara mengenai usulan yang menyarankan penggunaan dana zakat untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dikatakan Cholil, usulan tersebut perlu dikaji secara mendalam, mengingat zakat memiliki aturan penggunaan yang ketat

“Baiknya dikaji dulu. Karena dana zakat itu hanya untuk delapan macam yang sudah ditentukan,” ujar Cholil dalam keterangannya di X @cholilnafis (15/1/2025).

Ia menjelaskan bahwa zakat secara syariat hanya dapat disalurkan kepada golongan tertentu, seperti fakir, miskin, dan amil zakat.

Dikutip dari isi Qur’an Surat at-Taubah ayat 9, zakat hanya diperuntukkan bagi orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan.

Cholil juga menyoroti bahwa tidak semua anak sekolah masuk dalam kategori miskin atau membutuhkan bantuan.

“Sementara anak sekolah tak semuanya miskin atau perlu bantuan,” cetusnya.

Oleh karena itu, penggunaan dana zakat untuk program seperti MBG berpotensi tidak sesuai dengan ketentuan agama.

“Beda dengan dana sadekah atau infaq. Tapi perlu dikaji apakah dana umat ini lebih tepat untuk makannya atau untuk biaya sekolahnya,” imbuhnya.

Selain zakat, Cholil menyarankan agar alternatif pendanaan seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan juga dipertimbangkan.

“Dana CSR? (uang yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya),” tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamuddin, mengusulkan keterlibatan masyarakat dalam pendanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Salah satu bentuknya, menurut Sultan, adalah melalui pemanfaatan dana zakat.

“Saya melihat begini, memang negara, di bawah Pak Prabowo dan Mas Gibran, betul-betul ingin agar program makan bergizi gratis ini berjalan maksimal,” kata Sultan di Gedung DPR RI Senayan, Selasa (14/1/2025).

Ia menyoroti potensi besar dari semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam mendukung program sosial.

“Ada DNA dari masyarakat kita, yaitu dermawan dan gotong royong. Kenapa tidak kita manfaatkan itu juga, misalnya melalui zakat?” katanya.

Menurut Sultan, langkah ini dapat menjadi alternatif untuk mengurangi beban penggunaan dana APBN dalam pelaksanaan program MBG.

Ia menambahkan, pemerintah juga mendapat dukungan dari pihak internasional, termasuk Jepang, untuk menyukseskan program tersebut.

Sultan berharap, dengan kombinasi dukungan masyarakat, dana zakat, dan bantuan internasional, program MBG dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan gizi masyarakat Indonesia.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

1 komentar