Soal Polemik JIS, Refly Harun Singgung Sirkuit Mandalika: Banjir, Proyeknya Merugi, Tinggalkan utang, Itu Nggak Dipersoalkan

eramuslim.com – Seolah tak berkesudahan, Jakarta International Stadium (JIS) terus menjadi kontroversi. Stadion yang merupakan kebanggaan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu dianggap tidak pantas menjadi tempat acara internasional oleh bawahan Jokowi.

Mulai dari rumput stadion, pintu masuk dan keluar, fasilitas transportasi pendukung, hingga area parkir dianggap tidak memadai.

Terus-menerus ‘diserang’ menjelang penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023, pengamat politik, Refly Harun membandingkan JIS dengan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kenapa sih bangsa ini susah sekali untuk mengakui hasil kerja orang kalau memang baik. Ya, kalau baik dibilang baik. Coba, tiba-tiba dipermasalahkan pintu yang terbuka atau yang tertutup,” ujar Refly dilansir dari kanal YouTube-nya, Kamis (6/7/2023).

Pakar Hukum Tata Negara mengklaim stadion yang diprakarsai Anies sejatinya tidak bermasalah jika dilihat dengan pikiran jernih.

Ia juga mengaku heran dengan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang menyebut persoalan akses lantaran baru satu pintu gate yang dibuka.

“Tinggal buka saja yang lain, tidak usah dipermasalahkan. Apa susahnya? Saya datang ke stadion waktu pembukaan JIS dan oke-oke saja,” ujar Refly.

Menurutnya, jika JIS membatasi membuka jumlah gate tak dibuka banyak, maka bisa jadi karena event di stadion biasa saja.

“Kalau misalnya ada pagar roboh dan lainnya ya perbaiki saja. Tidak berarti stadion tidak layak,” tandas Refly.

Ia berpandangan, penyebab JIS terus dipersoalkan karena pihak lain sulit mengakui hasil kerja Anies.

Dia pun mengkritisi pihak yang berseberangan itu tak punya niat terima kasih kepada Anies yang sudah membangun JIS.

“Datang itu tidak dengan niat berterima kasih kepada Anies yang sudah membangun stadion ini. Tapi, dengan niat untuk mencari kelemahan dan delegitimasi, susah sekali,” sebutnya.

Refly pun tak segan menyinggung sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belakangan ini menimbulkan kontroversi, malah tak dipersoalkan.

“Padahal, akses jalan ke Mandalika itu banjir, proyeknya merugi lagi, meninggalkan utang. Itu nggak dipersoalkan,” Refly mengungkapkan.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

17 komentar

  1. Masih dipakai tidak, sirkuit Mandalika? Jangan jangan tahun kemaren yang pertama dan terakhir.

  2. Jadi curiga dgn era muslim…jgn2 kumpulan org2 radikal spt HTI..bawaannya negatuf terus. Eh wak..dimana2 invrstasi besar biaya penyusutan pasti besar…itu proyek jangka panjang. DDr pd yg satu itu….malah merusak yg ada.

    1. langsung… kalo kritik yg disampaikan k pemerintah. maka hti, fpi, radikal, anti nkri. skedar mengingatkan kali lupa, dlm berpartai aja. ada yg nama nya partai Oposisi, dan biasanya partai oposisi tu scr pemikiran berseberangan dgn pemerintah.. contoh partai oposisi d zaman Pak SBY adlh PDI. P.. nah intinya maksud sy, pemikiran/ pandangan yg berbeda dgn pemerintah adlh hal biasa aja

    2. Otak lu,dikit2 radikal…..lu bandingin Ama negara lain…gmn Indonesia …radikal cuma buatan lu pada …jijik ..

    3. Eh nt konyol amat…
      Dulu jaman sby..grombolan nt jadi oposisi tiap x demo yg trlontar adalh kata ”kudeta” ”mundur” ”pemakzulan” dll.
      Narasi ug cnderung negatif trhadp pmerintahn sby.
      Skarang grombolan nt yg brkuasa mlh nt nuduh yg tdak sepaham dengan kata ”radikal” ”makar” dll.
      Jadi diotak nt negara ini milik nt dn grombolan nt doang.nt tu kotoran sbnarnya bagi bangsa n negara ini yg jlas² mnganut demokrasi pancasila.
      Nyingkah sja nt n grombolan nt dr nkri.

  3. Biarin saja …. mereka kalau besuk nggak kuasa baru merasakan balasan akibat ulahnya …..

  4. Biarin saja wong masih kuasa. Besuk kalau sdh turun, tinggal tunggu balasan akibat ulahnya

  5. Heran aja sekelas pakar dan banyak yg merasa pakar kok cara berpikirnya pakai kacamata kuda, asal dan tak banyak referensi atau tau tp pokoke.
    Entahlah apa sdh mereview ET di Andy Noya Doble check.

  6. Heran aja jk sekelas pakar/yg merasa pakar cara berpikirnya pakai kacamata kuda, dan cenderung pokoke, g realistis, g pakai reverensi, asal. Entahlah apa jg sdh menyimak penjelasan ET di Andy Noya Doble check. Sungguh sangat memalukan.

  7. JIS itu jg dibangun dg hutang ke pemerintah pusat. Sayangnya jg hanya untuk membangun bangunan stadionnya saja, tidak dg kawasannya. Mandalika, yg dibangun itu adalah kawasan, tidak hanya sirkuitnya saja yg saat ini masih terus dikembangkan dan ini tentu bukan rugi, tp bagian dr biaya investasi utk pengembangan KEK Mandalika. Melihat untung-rugi nya tentu dapat kita lihat beberapa tahun kedepan!

  8. Mandalika dibangun oleh pakai uang hutangan (fasilitas super lengkap), kalau JIS dibangun pakai uang hibah Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar 5T (tapi fasilitas tak lengkap) dari pemerintah. Sama2 rugi, JIS rugi 60M/tahun. Padahal tidak dipakai (Baca:JIS Dinilai PSSI Tak Layak, Biaya Proyeknya Berapa Triliun?
    Tim Detikcom – detikFinance
    Selasa, 13 Sep 2022 11:50 WIB)

  9. Heran, ngaku pakar tapi otaknya negatif dan koplak. Hatinya kotor, ngga ada baik2 nya. Sejak dipecat jadi komisaris, ulahnya jadi ngaco….kayak ngga ada akal sehat nya. Kasihan.
    Nanti dikasih jabatan lagi, baru diem dan bela2 pemerintah.
    Ingat, dulu semasih jadi komisaris…bela Jokowi banget ya….ANEH BIN AJAIB!