eramuslim.com – Kerajaan Arab Saudi menyatakan kecamannya atas upaya pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya Trump lolos dari penembakan saat berkampanye di Philadelphia 13 Juli lalu, meski menderita luka di telinga.
Mengutip Arab News, Senin (15/7/2024), pemerintah Raja Salman bin Abdulaziz itu menegaskan solidaritas penuhnya dengan AS, mantan Presiden dan keluarganya. Arab Saudi juga menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk kekerasan.
Hal senada juga dimuat Saudi Gazeette merujuk Saudi Press Agency (SPA). “Kerajaan Arab Saudi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dan masyarakat Amerika yang ramah, serta mendoakan agar korban luka segera pulih,” tulis laman itu.
Sementara itu, Trump sempat dilarikan ke rumah sakit setelah insiden itu. Trump pun dikabarkan telah kembali ke rumahnya di New Jersey.
Kejadian penembakan Trump bermula saat pria 78 tahun itu asik berbicara di depan para pemilih Partai Republik tengah berbicara soal imigrasi ilegal. Namun pukul 18.08 waktu setempat (sekitar pukul 06.08 Minggu waktu RI) suara tembakan tiba-tiba terdengar.
Pidato Trump tiba-tiba terpotong dengan suara tembakan empat kali berturut-turut. Trump kemudian memegang telinga kanannya saat berulang kali teriakan “turun!” terdengar.
Trump kemudian diangkut ke dalam SUV lalu lagi-lagi mengangkat tinjunya dan berbalik sebentar ke arah kerumunan. Ketika mobil menjauh, pasukan keamanan bersenjata lengkap yang mengenakan seragam bergerak ke lokasi kejadian.
Sementara itu, pelaku dilaporkan berhasil dilumpuhkan. Dalam operasi dan baku tembak yang terjadi, sang pelaku tewas dan identifikasi sebagai pria 20 tahun, Thomas Matthew Crooks.
Kejadian ini juga menewaskan satu pendukung Trump, Corey Comperatore. Ia tewas karena peluru menembus kepalanya.
Perlu diketahui, Arab Saudi dekat dengan Trump. Awal Juli ini, negeri itu akan Trump akan membangun gedung megah bak istana di Jeddah.
Rencana itu terjalin usai Trump Organization meneken kesepakatan dengan perusahaan real estate Saudi, Dar Global, untuk membangun hunian tinggi di Jeddah. Jika selesai, tower itu akan menjadi proyek besar pertama Trump Organization di Saudi.
“Kami sangat gembira bisa memperluas jejak kami di Timur Tengah dan membawa standar kemewahan Trump ke kawasan ini melalui hubungan jangka panjang kami dengan Dar Global,” kata wakil presiden eksekutif Trump Organization, Eric Trump, dikutip CNN International.
(Sumber: Cnbcindonesia)