Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Effendi Choirie menilai DPR tidak memiliki pendirian mengenai laboratorium riset milik Angkatan Laut Amerika Serikat (NAMRU-2), jika suara Menkes tidak didengarkan maka siapa yang akan merepresentasikan kepentingan rakyat.
"Saya heran, padahal kemarin saya sudah mengingatkan dalam rapat bahwa user-nya adalah Menteri Kesehatan. User-nya saja tidak butuh, jadi yang lain kan tinggal mendukung, " ujar Effendi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/6/2008).
Ia juga mempertanyakan, sikap lemah dari sebagian anggota DPR, terhadap keberadaan laboratorium milik Angkatan Laut AS.
"Ini memang mengherankan, karena sebagian anggota Komisi I DPR yang biasanya keras pada AS kini jadi lembek. Ada apa di balik itu? Masa karena diundang ke Amerika jadi Amerikanis? Bisa kacau kalau begini caranya, " tegasnya.
Effendi menyatakan, bahwa sikap tegas Menkes yang menganggap kerja sama dengan NAMRU-2 mesti dihentikan karena tidak memberikan manfaat bagi bangsa sudah benar.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, apabila ada orang yang menganggap NAMRU masih dibutuhkan ataupun diperlukan dapat dipastikan yang bicara itu adalah kaki tangan AS.
"Saya pastikan bahwa mereka adalah kaki tangan Amerika laknatullah, baik yang bicara mewakili DPR, Komisi I, atau tempat lainnya, kalau mereka menyebutkan NAMRU masih dibutuhkan dan diperlukan perluasan perbahasan, " pungkasnya. (novel)